'Tsunami' COVID India: Renu Coba Selamatkan Suami dengan Napas Buatan
loading...
A
A
A
AGRA - Pemandangan memilukan suami istri ini mewarnai "tsunami" COVID-19 yang melanda India . Sang istri mati-matian berusaha menyelamatkan nyawa suaminya yang terinfeksi virus corona dengan memberikan napas buatan.
Renu Singhal, 45, seorang wanita di wilayah Awas Vikas Sektor 7, Agra, negara bagian Uttar Pradesh, dengan putus asa memberi suaminya Ravi Singhal, 47, CPR [cardiopulmonary resuscitation]di becak motor hanya beberapa meter dari pusat medis yang padat.
Karena Renu tahu suaminya bisa meninggal kapan saja dan, tanpa tabung oksigen yang tersedia, dia berusaha menyelamatkan nyawa suaminya dengan cara apapun.
Becak itu diparkir di luar fasilitas kesehatan pemerintah yang diharapkan Renu mendapat oksigen ketika kondisi Ravi memburuk dengan cepat.
Setelah melihat fasilitas medis, Renu berteriak minta tolong tetapi dengan fasilitas yang sudah dipenuhi pasien COVID-19, ternyata teriakannya sia-sia. Dia tak punya pilihan lain selain mencoba resusitasi mulut ke mulut.
"Saya mencari bantuan tetapi tidak ada orang di sekitar yang bisa mendorong suami saya karena dia tidak bisa bergerak," kata Renu.
Selain melakukan CPR, wanita itu memercikkan air ke suaminya, memohon padanya untuk bertahan.
"Saya bukan orang lain Ravi, tolong jangan tinggalkan saya sendiri," kata Renu yang panik kepada suaminya yang terengah-engah, seperti dikutip news.com.au, Jumat (30/4/2021).
Upaya putus asa Renu sia-sia saat Ravi meninggal dalam pelukannya. Belakangan, Renu juga mendapat konfirmasi dari Sarojini Naidu Medical College (SNMC) di mana dokter menyatakan Ravi sudah meninggal.
Renu Singhal, 45, seorang wanita di wilayah Awas Vikas Sektor 7, Agra, negara bagian Uttar Pradesh, dengan putus asa memberi suaminya Ravi Singhal, 47, CPR [cardiopulmonary resuscitation]di becak motor hanya beberapa meter dari pusat medis yang padat.
Karena Renu tahu suaminya bisa meninggal kapan saja dan, tanpa tabung oksigen yang tersedia, dia berusaha menyelamatkan nyawa suaminya dengan cara apapun.
Becak itu diparkir di luar fasilitas kesehatan pemerintah yang diharapkan Renu mendapat oksigen ketika kondisi Ravi memburuk dengan cepat.
Setelah melihat fasilitas medis, Renu berteriak minta tolong tetapi dengan fasilitas yang sudah dipenuhi pasien COVID-19, ternyata teriakannya sia-sia. Dia tak punya pilihan lain selain mencoba resusitasi mulut ke mulut.
"Saya mencari bantuan tetapi tidak ada orang di sekitar yang bisa mendorong suami saya karena dia tidak bisa bergerak," kata Renu.
Selain melakukan CPR, wanita itu memercikkan air ke suaminya, memohon padanya untuk bertahan.
"Saya bukan orang lain Ravi, tolong jangan tinggalkan saya sendiri," kata Renu yang panik kepada suaminya yang terengah-engah, seperti dikutip news.com.au, Jumat (30/4/2021).
Upaya putus asa Renu sia-sia saat Ravi meninggal dalam pelukannya. Belakangan, Renu juga mendapat konfirmasi dari Sarojini Naidu Medical College (SNMC) di mana dokter menyatakan Ravi sudah meninggal.