Pria Tua China Koma setelah Kepalanya Diinjak-injak di New York

Senin, 26 April 2021 - 09:10 WIB
loading...
A A A
"Saya sangat marah," katanya lagi.

Menurut Chen, suaminya kehilangan pekerjaannya di sebuah restoran Chinatown tahun lalu setelah pandemi COVID-19 melanda New York. Sejak itu, korban bekerja mengumpulkan botol pada bulan September untuk membantu memenuhi kebutuhan.

“Suami saya akan menelepon saya setiap hari untuk memastikan saya tahu dia pulang dengan selamat. Tapi malam itu dia tidak menelepon saya, jadi saya khawatir," kata Chen, yang bekerja sebagai petugas perawatan kesehatan.

"Saya meneleponnya dan polisi mengangkatnya...Polisi memberi tahu saya apa yang terjadi, suami saya dipukul dan dikirim ke rumah sakit."

Polisi sedang menyelidiki insiden itu sebagai kemungkinan kejahatan rasial karena penyerang, yang belum tertangkap, memusatkan perhatian pada Ma sebelum menyerang.



Jumlah kejahatan rasial terhadap warga Asia di New York telah meningkat sejak awal pandemi. Menurut data polisi, ada 66 kejahatan rasial anti-Asia di kota itu pada tahun ini hingga 18 April.

Pasangan itu pindah ke New York City dari provinsi Guangdong, China, pada 2019 untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Mereka meninggalkan dua anak yang sudah dewasa.

"Mereka sangat prihatin dengan ayah mereka setelah serangan itu," kata Chen.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)