Lagi, Kelompok Bersenjata Culik Sejumlah Mahasiswa
loading...
A
A
A
KADUNA - Kelompok bersenjata membunuh satu orang dan menculik sejumlah mahasiswa dari sebuah universitas di negara bagian Kaduna barat laut Nigeria yang bergolak, dalam serangkaian penculikan terbaru di lembaga pendidikan.
Kelompok bersenjata telah berulang kali menyerang sekolah dan universitas di bagian utara Nigeria sejak Desember, menculik lebih dari 700 siswa untuk mendapatkan uang tebusan.
Pemerintah dan pasukan keamanan sebagian besar tidak dapat menghentikan serangan tersebut karena mereka berjuang untuk menahan kekerasan dan kriminalitas yang memburuk di seluruh negara Afrika Barat itu.
Juru bicara polisi negara bagian Mohammed Jalige melalui telepon mengatakan para penculik bersenjata datang dengan berjalan kaki dan menyerang Universitas Greenfield di Kaduna sekitar pukul 20.15 malam pada hari Selasa.
"Salah satu staf universitas itu ditembak mati, tetapi jumlah mahasiswa yang diculik belum dipastikan," kata Jalige, seraya menambahkan bahwa polisi harus mengetahui jumlahnya pada Rabu (21/4/2021) malam seperti dikutip dari Reuters.
Seorang anggota staf universitas, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan para penculik telah menangkap 17 mahasiswa laki-laki.
Universitas Greenfield tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Penculikan ratusan siswa sejak Desember sebagian besar melanda Nigeria barat laut dan menarik perhatian dunia global terhadap situasi keamanan yang memburuk di negara itu.
Penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah menjadi hal biasa di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Muhammadu Buhari mendesak pemerintah negara bagian pada bulan Februari untuk meninjau kembali kebijakan mereka dalam memberi tebusan kepada bandit dengan uang dan kendaraan. Ia bahkan memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menjadi bumerang yang membawa bencana.
Pada bulan Maret, sekelompok bandit menyerbu sebuah perguruan tinggi kehutanan di Kaduna, menangkap puluhan siswa meskipun kompleks tersebut dekat dengan akademi militer.
Setelah lebih dari sebulan di tahan, para penculik membebaskan 10 mahasiswa perguruan tinggi tersebut dengan tebusan sebesar Rp648,5 juta, kata Abdullahi Usman, orang tua dari salah satu dari mereka yang masih diculik. Reuters tidak dapat memverifikasi dugaan pembayaran tebusan tersebut.
Kelompok bersenjata telah berulang kali menyerang sekolah dan universitas di bagian utara Nigeria sejak Desember, menculik lebih dari 700 siswa untuk mendapatkan uang tebusan.
Pemerintah dan pasukan keamanan sebagian besar tidak dapat menghentikan serangan tersebut karena mereka berjuang untuk menahan kekerasan dan kriminalitas yang memburuk di seluruh negara Afrika Barat itu.
Juru bicara polisi negara bagian Mohammed Jalige melalui telepon mengatakan para penculik bersenjata datang dengan berjalan kaki dan menyerang Universitas Greenfield di Kaduna sekitar pukul 20.15 malam pada hari Selasa.
"Salah satu staf universitas itu ditembak mati, tetapi jumlah mahasiswa yang diculik belum dipastikan," kata Jalige, seraya menambahkan bahwa polisi harus mengetahui jumlahnya pada Rabu (21/4/2021) malam seperti dikutip dari Reuters.
Seorang anggota staf universitas, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan para penculik telah menangkap 17 mahasiswa laki-laki.
Universitas Greenfield tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Penculikan ratusan siswa sejak Desember sebagian besar melanda Nigeria barat laut dan menarik perhatian dunia global terhadap situasi keamanan yang memburuk di negara itu.
Penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah menjadi hal biasa di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Muhammadu Buhari mendesak pemerintah negara bagian pada bulan Februari untuk meninjau kembali kebijakan mereka dalam memberi tebusan kepada bandit dengan uang dan kendaraan. Ia bahkan memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menjadi bumerang yang membawa bencana.
Pada bulan Maret, sekelompok bandit menyerbu sebuah perguruan tinggi kehutanan di Kaduna, menangkap puluhan siswa meskipun kompleks tersebut dekat dengan akademi militer.
Setelah lebih dari sebulan di tahan, para penculik membebaskan 10 mahasiswa perguruan tinggi tersebut dengan tebusan sebesar Rp648,5 juta, kata Abdullahi Usman, orang tua dari salah satu dari mereka yang masih diculik. Reuters tidak dapat memverifikasi dugaan pembayaran tebusan tersebut.
(ian)