Wuhan Melarang Memakan Hewan Liar setelah Covid-19 Jadi Petaka Dunia

Kamis, 21 Mei 2020 - 08:10 WIB
loading...
A A A
Berbagai organisasi, pemimpin dan pakar di seluruh dunia, termasuk Perdana Menteri Australia Scott Morrison, mengecam langkah untuk menjaga pasar hewan hidup tetap terbuka.

"Hewan yang diperlakukan dengan buruk stres, dan hewan yang stres lebih cenderung menjadi tempat penyakit baru karena sistem kekebalannya terganggu," kata Profesor Clive Phillips dari University of Queensland Centre for Animal Welfare and Ethics dalam sebuah tulisan untuk The Conversation yang dilansir news.com.au. (Baca juga: Intelijen Lima Mata Tunjukkan Bagaimana China Tipu Dunia soal COVID-19 )

"Ini berarti pasar basah ini, di mana ada hewan yang stres dalam kontak erat dengan manusia, adalah tempat berkembang biak yang sempurna untuk penyakit baru."

Juru bicara PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) Emily Rice mengatakan; "Pandemi lain tidak dapat dihindari jika kita gagal belajar dari yang ini, itulah sebabnya PETA menyerukan kepada WHO untuk mengambil tindakan terhadap operasi yang kejam dan berbahaya ini."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal bulan ini mengatakan bahwa meskipun pasar di Wuhan kemungkinan memainkan peran penting dalam kemunculan virus corona baru, pihaknya tidak merekomendasikan bahwa pasar-pasar seperti itu ditutup secara global.

Dalam sebuah jumpa pers, pakar keamanan makanan dan penyakit hewan WHO Peter Ben Embarek mengatakan pasar hewan hidup sangat penting untuk menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia dan bahwa pihak berwenang harus fokus pada peningkatan mereka daripada melarang mereka—meskipun mereka kadang-kadang dapat memicu epidemi pada manusia.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)