Ketegangan Militer Rusia-Ukraina, Apa yang Sebenarnya Terjadi

Selasa, 13 April 2021 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Kesepakatan perdamaian Minsk yang disepakati pada 2015 masih jauh dari terpenuhi. Misalnya, belum ada pengaturan pemilu yang dimonitor secara independen di wilayah separatis.

Dalam konflik sebelumnya dalam apa yang disebutnya "dekat luar negeri", Rusia telah mengirim pasukan sebagai "penjaga perdamaian", yang akhirnya menetap. Itu terjadi di Moldova dan Ossetia Selatan, misalnya. James Sherr mengatakan itu bisa terjadi lagi di Ukraina. Itu akan membekukan posisi dengan kuat untuk mendukung Rusia.

Beberapa berspekulasi bahwa Putin juga ingin menguji Presiden AS Joe Biden, yang telah mengambil sikap lebih keras terhadap Rusia daripada pendahulunya, Donald Trump.

Putin menghadapi pemilihan parlemen pada bulan September dan gerakan massa yang berkelanjutan mendukung kritikus Alexei Navalny yang dipenjara. Jadi Kremlin yang "membela" yang diperangi Rusia di Ukraina bisa kalah bagus dengan banyak pemilih. Navalny mungkin juga terpinggirkan jika Kremlin mengobarkan semangat patriotik atas Ukraina.

Apakah Ukraina dilindungi oleh NATO?
Bukan berdasarkan perjanjian, karena Ukraina bukan anggota. Tetapi NATO memiliki hubungan dekat dengan Ukraina, yang telah menerima senjata Barat termasuk rudal anti-tank Javelin AS. Jadi, Rusia tahu bahwa sangat berisiko memprovokasi lebih banyak bantuan militer Barat untuk Ukraina.

Presiden Zelensky telah mendesak NATO untuk mempercepat keanggotaan Ukraina; tetapi konflik membuat NATO sulit menerima Ukraina di bawah persyaratan aliansi 30 negara saat ini.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)