Junta Militer Jatuhkan Dakwaan Baru pada Aung San Suu Kyi

Selasa, 13 April 2021 - 00:59 WIB
loading...
Junta Militer Jatuhkan...
Pengacara Suu Kyi, Min Min Soe menuturkan, ini jadi dakwaan keenam yang dijatuhkan kepada Suu Kyi. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Junta militer menjatuhkan dakwaan baru kepada pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi . Pengacara Suu Kyi, Min Min Soe menuturkan, ini jadi dakwaan keenam yang dijatuhkan kepada Suu Kyi.

Sebelumnya, junta mendakwa Suu Kyi atas pelanggaran terhadap tindakan rahasia resmi era kolonial. Di mana, dia bisa mendapatkan hukuman penjara hingga 14 tahun. Baca juga: Tolak Pemerintahan Junta, Diplomat Myanmar di Jerman Dipecat dan Dicabut Kewarganegaraannya

Dia juga didakwa melanggar protokol Covid-19 dan secara ilegal memiliki radio dua arah, dan juga dituduh oleh dewan militer yang berkuasa melakukan penyuapan. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.

"Dia telah didakwa dalam enam kasus secara keseluruhan, lima dakwaan di Naypyidaw dan satu di Yangon," kata Min Soe dalam sebuah pernyataan.

Min Soe, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (13/4/2021), menuturkan bahwa dakwaan terbaru berada di bawah undang-undang manajemen bencana alam Myanmar.

"Aung San Suu Kyi meminta kepada pengadilan untuk diizinkan bertemu dengan pengacaranya secara langsung saat dia menghadapi dakwaan yang diajukan sejak dia digulingkan dalam kudeta 1 Februari," ujarnya.

Dia mengatakan Suu Kyi, yang menjadi tahanan rumah di Naypyidaw, saat ini dalam keadaan sehat. Tetapi, Min Soe mengaku dia tidak tahu apakah Suu Kyi mengetahui tentang kekacauan yang terjadi di Myanmar selama dua bulan terakhir.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
China Segera Buka Jembatan...
China Segera Buka Jembatan Tertinggi di Dunia, Tingginya Hampir 2 Kali Menara Eiffel
Guru Ini Tetap Terima...
Guru Ini Tetap Terima Gaji Total Rp5,7 Miliar meski Tak Ngajar 19 Tahun, kok Bisa?
Rekomendasi
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
Ketua PN Jaksel Jadi...
Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Suap, Prof Henry: Seharusnya Menjaga Peradilan!
KPK Periksa Eks Stafsus...
KPK Periksa Eks Stafsus Jokowi Arif Budimanta selama 10 Jam Sebagai Saksi Kasus LPEI
Berita Terkini
Versi Rusia, Serangan...
Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO
10 menit yang lalu
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
5 jam yang lalu
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
5 jam yang lalu
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
8 jam yang lalu
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
8 jam yang lalu
Hamas Akan Bebaskan...
Hamas Akan Bebaskan Seluruh Sandera Israel Jika Ada Jaminan Perang Gaza Berakhir
10 jam yang lalu
Infografis
Antisipasi NATO, Putin...
Antisipasi NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved