Taiwan Siap Berjuang Hingga Titik Darah Penghabisan Jika China Menyerang
loading...
A
A
A
TAIPEI - Menteri Luar Negeri Taiwan , Joseph Wu menyatakan, Taipei akan berjuang sampai akhir jika China menyerang. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) melihat bahwa bahaya itu dapat terjadi di tengah meningkatnya tekanan militer China, termasuk latihan kapal induk, di dekat pulau itu.
Taiwan yang diklaim China telah mengeluhkan aktivitas militer berulang kali Beijing dalam beberapa bulan terakhir, dengan angkatan udara China hampir setiap hari melakukan serangan di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Pada hari Senin, China mengatakan sebuah kelompok kapal induk sedang berlatih di dekat pulau itu.
"Dari pemahaman saya yang terbatas tentang para pembuat keputusan Amerika yang mengamati perkembangan di wilayah ini, mereka dengan jelas melihat kemungkinan bahaya China melancarkan serangan terhadap Taiwan," kata Wu kepada wartawan di kementeriannya.
“Kami bersedia membela diri tanpa pertanyaan dan kami akan berperang jika kami perlu berperang. Dan jika kita perlu mempertahankan diri kita sendiri sampai hari terakhir kita akan membela diri kita sendiri sampai hari terakhir," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan, telah mendorong Taipei untuk memodernisasi militernya sehingga bisa menjadi "landak" yang sulit diserang China.
Wu mengatakan mereka bertekad untuk meningkatkan kemampuan militer mereka dan membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan.
“Pertahanan Taiwan adalah tanggung jawab kami. Kami akan mencoba segala cara yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami," ujarnya.
Pada acara terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan akan menjalankan latihan perang dengan bantuan komputer pada bulan ini. Latihan itu akan mencoba mensimulasikan serangan China terhadap Taiwan, membentuk fase pertama dari latihan perang tahunan terbesar Taiwan, latihan Han Kuang.
Taiwan yang diklaim China telah mengeluhkan aktivitas militer berulang kali Beijing dalam beberapa bulan terakhir, dengan angkatan udara China hampir setiap hari melakukan serangan di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Pada hari Senin, China mengatakan sebuah kelompok kapal induk sedang berlatih di dekat pulau itu.
"Dari pemahaman saya yang terbatas tentang para pembuat keputusan Amerika yang mengamati perkembangan di wilayah ini, mereka dengan jelas melihat kemungkinan bahaya China melancarkan serangan terhadap Taiwan," kata Wu kepada wartawan di kementeriannya.
“Kami bersedia membela diri tanpa pertanyaan dan kami akan berperang jika kami perlu berperang. Dan jika kita perlu mempertahankan diri kita sendiri sampai hari terakhir kita akan membela diri kita sendiri sampai hari terakhir," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan, telah mendorong Taipei untuk memodernisasi militernya sehingga bisa menjadi "landak" yang sulit diserang China.
Wu mengatakan mereka bertekad untuk meningkatkan kemampuan militer mereka dan membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan.
“Pertahanan Taiwan adalah tanggung jawab kami. Kami akan mencoba segala cara yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami," ujarnya.
Pada acara terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan akan menjalankan latihan perang dengan bantuan komputer pada bulan ini. Latihan itu akan mencoba mensimulasikan serangan China terhadap Taiwan, membentuk fase pertama dari latihan perang tahunan terbesar Taiwan, latihan Han Kuang.