Brasil Berduka, 4.000 Nyawa Melayang Akibat COVID-19 dalam 24 Jam

Rabu, 07 April 2021 - 10:42 WIB
loading...
A A A
Varian ini telah dikaitkan dengan lonjakan infeksi dan kematian di sejumlah negara Amerika Selatan.



Beberapa negara bagian telah melaporkan kekurangan oksigen dan obat penenang. Namun terlepas dari situasi kritis, beberapa kota dan negara bagian telah melonggarkan langkah-langkah yang membatasi pergerakan orang.

"Faktanya adalah narasi anti-penguncian Presiden Jair Bolsonaro telah menang," ujar Miguel Lago, direktur eksekutif Institut Studi Kebijakan Kesehatan Brasil, yang menasihati pejabat kesehatan masyarakat, kepada Associated Press yang dinukil BBC, Rabu (7/4/2021).

"Walikota dan gubernur secara politik dilarang meningkatkan kebijakan jarak sosial karena mereka tahu pendukung presiden, termasuk para pemimpin bisnis, akan menyabotase itu," katanya.

Presiden sayap kanan Brasil itu, yang berulang kali meremehkan virus Corona baru, mempertanyakan tentang vaksin dan membela obat yang tidak terbukti sebagai pengobatan. Ia membuat popularitasnya merosot di tengah kritik atas penanganannya terhadap krisis.

Dia telah mengubah nadanya tentang imunisasi baru-baru ini, berjanji untuk menjadikan tahun 2021 sebagai tahun vaksinasi. Tetapi pemerintah telah berjuang untuk meluncurkan program vaksinasi.



Para kritikus mengatakan pemerintah Bolsonaro lamban dalam merundingkan pasokan di tengah-tengah produksi global, membuat Brasil menghadapi penundaan pengiriman vaksin dalam menerima pukulan pandemi. Menurut pelacak the Our World in Data hanya sekitar 8% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu dosis.

Epidemiolog Ethel Maciel mengatakan negara itu berada dalam situasi yang mengerikan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2533 seconds (0.1#10.140)