Pangeran Hamzah Ogah Patuhi Perintah Militer Yordania untuk Diam

Selasa, 06 April 2021 - 02:02 WIB
loading...
A A A
Ini adalah keretakan terbuka pertama dalam keluarga kerajaan selama bertahun-tahun.

Raja Abdullah mencopot Pangeran Hamzah dari posisinya sebagai pewaris takhta pada 2004.

Dalam video yang diserahkan ke BBC oleh pengacara Pangeran Hamzah pada Sabtu, pangeran menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi. Dia tampaknya berharap memanfaatkan frustrasi publik yang meningkat terhadap pemerintah.

Pangeran Hamzah tidak dipandang sebagai ancaman bagi monarki, yang mendapat dukungan dari tentara dan dinas keamanan.

Namun dia telah mendapatkan simpati warga Yordania yang skeptis terhadap tuduhan pemerintah tentang jaringan luar negerinya.

Menurut Pangeran Hamzah, tuduhan itu adalah kampanye untuk mencemarkan nama baiknya.

"Ini adalah pembunuhan karakter tanpa bukti," tweet Ali R al Tarawneh.

Seorang pendukung yang diidentifikasi hanya dengan nama Razan di Twitter mengatakan, "Tidak ada kebaikan di negara yang memenjarakan pangerannya."

Publik lainnya merasa pangeran didorong hanya oleh balas dendam karena disingkirkan dan ingin memenangkan popularitas dalam pertemuan suku dengan meniru, dalam nada dan bahasa, mendiang ayahnya, yang dihormati banyak rakyat Yordania.

Pangeran Hamzah adalah putra tertua mendiang Raja Hussein dan istrinya Noor, yang telah menjadikannya sebagai calon raja. Dia pernah bertugas di angkatan bersenjata Yordania.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0947 seconds (0.1#10.140)