Washington Desak Teheran Bebaskan Seluruh Warga AS yang Ditahan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengulangi seruan sebelumnya kepada Iran untuk membebaskan semua warga Amerika yang ditahan di negara itu. Seruan ini datang ditengah rencana pertemua tidak langsung kedua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jalina Porter menuturkan bahwa pemulangan yang aman dari mereka yang ditahan di Iran atau di tempat lain adalah "prioritas utama" bagi Washington.
"Akhir pekan ini menandai 2.000 hari sejak Iran menangkap Siamak Namazi karena menjadi warga negara AS. Dia adalah seorang pengusaha yang tinggal di Teheran ketika dia ditangkap pada Oktober 2015," ucapnya.
Ayah Siamak, Baquer Namazi juga ditangkap ketika dia melakukan perjalanan ke Iran untuk membantu membebaskan putranya. Mereka berdua dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas "tuduhan tak berdasar".
"Sebagai akibatnya, keluarga Namazi telah menderita selama lima setengah tahun, sementara pemerintah Iran terus memperlakukan suami, ayah, anak laki-laki dan saudara laki-laki mereka sebagai pion politik," ujarnya.
"Tonggak yang mengerikan ini seharusnya menyinggung semua orang yang percaya pada aturan hukum," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Minggu (4/4/2021).
Dia juga meminta pemerintah Iran untuk juga segera dan dengan aman membebaskan Emad Sharghi,dan Morad Tahbaz, yang merupakan warga negara Inggris.
“Iran juga harus mempertanggungjawabkan nasib Robert Levinson dan warga AS lainnya yang hilang atau diculik di Iran. Tindakan menjijikkan dari penahanan yang tidak adil untuk keuntungan politik harus segera dihentikan, baik di Iran atau di mana pun di sekitar dunia," tukasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jalina Porter menuturkan bahwa pemulangan yang aman dari mereka yang ditahan di Iran atau di tempat lain adalah "prioritas utama" bagi Washington.
"Akhir pekan ini menandai 2.000 hari sejak Iran menangkap Siamak Namazi karena menjadi warga negara AS. Dia adalah seorang pengusaha yang tinggal di Teheran ketika dia ditangkap pada Oktober 2015," ucapnya.
Ayah Siamak, Baquer Namazi juga ditangkap ketika dia melakukan perjalanan ke Iran untuk membantu membebaskan putranya. Mereka berdua dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas "tuduhan tak berdasar".
"Sebagai akibatnya, keluarga Namazi telah menderita selama lima setengah tahun, sementara pemerintah Iran terus memperlakukan suami, ayah, anak laki-laki dan saudara laki-laki mereka sebagai pion politik," ujarnya.
"Tonggak yang mengerikan ini seharusnya menyinggung semua orang yang percaya pada aturan hukum," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Minggu (4/4/2021).
Dia juga meminta pemerintah Iran untuk juga segera dan dengan aman membebaskan Emad Sharghi,dan Morad Tahbaz, yang merupakan warga negara Inggris.
“Iran juga harus mempertanggungjawabkan nasib Robert Levinson dan warga AS lainnya yang hilang atau diculik di Iran. Tindakan menjijikkan dari penahanan yang tidak adil untuk keuntungan politik harus segera dihentikan, baik di Iran atau di mana pun di sekitar dunia," tukasnya.
(esn)