Kremlin Peringatkan NATO Tidak Kirim Pasukan ke Ukraina

Sabtu, 03 April 2021 - 01:36 WIB
loading...
Kremlin Peringatkan NATO Tidak Kirim Pasukan ke Ukraina
Kremlin peringatkan NATO untuk tidak mengirim pasukan Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kremlin mengatakan bahwa penempatan pasukan NATO ke Ukraina akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut di dekat perbatasan Rusia . Situasi ini akan memaksa Rusia untuk mengambil tindakan ekstra guna memastikan keamanannya sendiri.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa situasi di garis kontak di timur Ukraina antara pasukan pemerintah Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia cukup menakutkan dan beberapa "provokasi" sedang terjadi di sana.

"Federasi Rusia memindahkan angkatan bersenjatanya di dalam wilayahnya atas kebijakannya sendiri," kata Peskov seperti dikutip dari BBC, Sabtu (3/4/2021).

Dia menambahkan bahwa hal itu tidak perlu mengkhawatirkan siapa pun dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun. Rusia mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan perbatasannya sendiri.



“Ada peningkatan aktivitas di perimeter perbatasan Rusia oleh NATO, aliansi lain, masing-masing negara - semuanya mewajibkan kami untuk waspada,” ujar Peskov seperti dikutip dari France24.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa sebagian besar militer Ukraina tampaknya memahami bahaya "konflik panas" di Donbass.

“Saya sangat berharap mereka tidak 'dihasut' oleh politisi, yang pada gilirannya akan 'dihasut' oleh Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat,” kata Lavrov.

"Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan (ini) belum lama ini, tetapi pernyataan ini masih relevan hingga saat ini, bahwa mereka yang akan mencoba memulai perang baru di Donbass - akan menghancurkan Ukraina," imbuhnya.

Sebelumnya Seorang pejabat NATO mengatakan kepada Reuters bahwa Moskow merusak upaya perdamaian di Ukraina timur.

“Sekutu berbagi keprihatinan mereka tentang aktivitas militer skala besar Rusia baru-baru ini di dan sekitar Ukraina. Sekutu juga prihatin tentang pelanggaran Rusia terhadap gencatan senjata Juli 2020 yang menyebabkan kematian empat tentara Ukraina pekan lalu,” kata pejabat itu.



Ukraina, negara-negara Barat, dan NATO menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata berat untuk menopang proksi mereka di Donbass yang merebut sebagian wilayah timur Ukraina pada tahun 2014.

Rusia mengatakan hanya memberikan dukungan politik dan kemanusiaan kepada pejuang separatis dalam apa yang dianggapnya sebagai konflik internal.

Intelijen militer Ukraina menuduh Rusia melakukan provokasi rekayasa untuk membuat dalih untuk mengirim unit militer Rusia tambahan ke Donbass.

"Selain itu, upaya untuk memajukan pasukan pendudukan Rusia jauh ke Ukraina tidak dikesampingkan," katanya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)