Taiwan: Perang Dagang AS-China Meningkatkan Upaya Beijing Mencuri Teknologi
loading...
A
A
A
TAIPEI - Pemerintah Taiwan melaporkan bahwa kebangkitan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China telah menyebabkan peningkatan upaya oleh Beijing untuk mencuri teknologi Taipei.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah pengecoran semikonduktor terbesar dan paling berteknologi maju di dunia yang menguasai setengah dari pasar global untuk pembuatan chip kontrak. Taipei menuduh Beijing telah menyusup ke industri chip Taiwan yang berkembang pesat dan terkemuka di dunia.
"Komunis China mencuri kekayaan intelektual negara lain untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri," kata Wakil Kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan, Hu Mu Yuan.
Dia menyoroti bahwa upaya tersebut tidak hanya memengaruhi Taiwan, tetapi juga Jepang dan Korea Selatan.
Pejabat pemerintah tersebut memperingatkan bahwa China telah berusaha untuk menghindari hukum pencegahan Taiwan dengan mendirikan perusahaan di negara pulau itu. Taiwan percaya bahwa upaya ini dalam upaya untuk mencuri teknologi dan mencari bakat.
Pada pertemuan komite parlemen, Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei Hua menyatakan bahwa karena sengketa perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah menghalangi perkembangan industri semikonduktor China. Menurutnya, pejabat di China menggunakan taktik perburuan dan infiltrasi secara berurutan untuk mencapai swasembada dalam rantai pasokan.
"Upaya semacam itu adalah cara tercepat bagi China daratan untuk meningkatkan industrinya," kata Wang.
Tahun lalu, raksasa teknologi global terkemuka China, Huawei Technologies Ltd., menderita secara ekonomi karena sanksi AS. TSMC, yang menerima 14% pendapatannya dari semikonduktor milik Huawei, berhenti berbisnis dengan perusahaan tersebut di bawah tekanan pemerintah AS.
Pada 2019, tujuh perusahaan Amerika menyumbang lebih dari setengah pendapatan global TSMC.
Pada konferensi industri, Richard Yu, presiden unit konsumen Huawei, mengatakan; "Sayangnya, pada putaran kedua sanksi AS, produsen chip kami hanya menerima pesanan hingga 15 Mei, dan karena ketidakmampuan Huawei untuk memproduksi sendiri, tidak ada chip dan tidak ada pasokan sehingga produksi dihentikan pada bulan September tahun yang sama."
Awal bulan ini, pemerintahan Joe Biden menyebut Huawei dan empat perusahaan teknologi China lainnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS. Huawei terus membantah tuduhan bahwa produknya memfasilitasi mata-mata China, dan malah menuduh Washington menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk menghentikan persaingan di industri teknologi.
Laporan Oktober 2020 dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional menyatakan bahwa AS mempertahankan minat bahwa Taiwan tetap terintegrasi ke dalam ekonomi global, dan terus melayani sebagai penyedia barang publik global. Akibatnya, hubungan AS-Taiwan meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir, yang pada gilirannya memicu ketegangan yang sudah tinggi antara pulau itu dengan China.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/4/2021), Hu percaya bahwa mencegah teknologi kunci Taiwan dan personel berteknologi tinggi agar tidak disusupi oleh "rantai pasokan merah" telah menjadi tugas penting untuk melindungi daya saing industri Taiwan dan memastikan keamanan ekonomi pulau itu.
Istilah "rantai pasokan merah" adalah referensi warna partai yang berkuasa di China, yakni Partai Komunis China.
Tidak jelas bagaimana China dapat menanggapi tuduhan yang disuarakan oleh pejabat Taiwan bahwa mereka telah terlibat dalam perburuan yang disengaja oleh orang dalam teknologi negara pulau itu. Awal pekan ini, negara itu mengumumkan keringanan pajak untuk meningkatkan pengembangan semikonduktor sebagai tanggapan atas sanksi AS.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah pengecoran semikonduktor terbesar dan paling berteknologi maju di dunia yang menguasai setengah dari pasar global untuk pembuatan chip kontrak. Taipei menuduh Beijing telah menyusup ke industri chip Taiwan yang berkembang pesat dan terkemuka di dunia.
"Komunis China mencuri kekayaan intelektual negara lain untuk meningkatkan kekuatan mereka sendiri," kata Wakil Kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan, Hu Mu Yuan.
Dia menyoroti bahwa upaya tersebut tidak hanya memengaruhi Taiwan, tetapi juga Jepang dan Korea Selatan.
Pejabat pemerintah tersebut memperingatkan bahwa China telah berusaha untuk menghindari hukum pencegahan Taiwan dengan mendirikan perusahaan di negara pulau itu. Taiwan percaya bahwa upaya ini dalam upaya untuk mencuri teknologi dan mencari bakat.
Pada pertemuan komite parlemen, Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei Hua menyatakan bahwa karena sengketa perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah menghalangi perkembangan industri semikonduktor China. Menurutnya, pejabat di China menggunakan taktik perburuan dan infiltrasi secara berurutan untuk mencapai swasembada dalam rantai pasokan.
"Upaya semacam itu adalah cara tercepat bagi China daratan untuk meningkatkan industrinya," kata Wang.
Tahun lalu, raksasa teknologi global terkemuka China, Huawei Technologies Ltd., menderita secara ekonomi karena sanksi AS. TSMC, yang menerima 14% pendapatannya dari semikonduktor milik Huawei, berhenti berbisnis dengan perusahaan tersebut di bawah tekanan pemerintah AS.
Pada 2019, tujuh perusahaan Amerika menyumbang lebih dari setengah pendapatan global TSMC.
Pada konferensi industri, Richard Yu, presiden unit konsumen Huawei, mengatakan; "Sayangnya, pada putaran kedua sanksi AS, produsen chip kami hanya menerima pesanan hingga 15 Mei, dan karena ketidakmampuan Huawei untuk memproduksi sendiri, tidak ada chip dan tidak ada pasokan sehingga produksi dihentikan pada bulan September tahun yang sama."
Awal bulan ini, pemerintahan Joe Biden menyebut Huawei dan empat perusahaan teknologi China lainnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS. Huawei terus membantah tuduhan bahwa produknya memfasilitasi mata-mata China, dan malah menuduh Washington menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk menghentikan persaingan di industri teknologi.
Laporan Oktober 2020 dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional menyatakan bahwa AS mempertahankan minat bahwa Taiwan tetap terintegrasi ke dalam ekonomi global, dan terus melayani sebagai penyedia barang publik global. Akibatnya, hubungan AS-Taiwan meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir, yang pada gilirannya memicu ketegangan yang sudah tinggi antara pulau itu dengan China.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/4/2021), Hu percaya bahwa mencegah teknologi kunci Taiwan dan personel berteknologi tinggi agar tidak disusupi oleh "rantai pasokan merah" telah menjadi tugas penting untuk melindungi daya saing industri Taiwan dan memastikan keamanan ekonomi pulau itu.
Istilah "rantai pasokan merah" adalah referensi warna partai yang berkuasa di China, yakni Partai Komunis China.
Tidak jelas bagaimana China dapat menanggapi tuduhan yang disuarakan oleh pejabat Taiwan bahwa mereka telah terlibat dalam perburuan yang disengaja oleh orang dalam teknologi negara pulau itu. Awal pekan ini, negara itu mengumumkan keringanan pajak untuk meningkatkan pengembangan semikonduktor sebagai tanggapan atas sanksi AS.
(min)