Taiwan: Perang Dagang AS-China Meningkatkan Upaya Beijing Mencuri Teknologi

Kamis, 01 April 2021 - 09:00 WIB
loading...
A A A
Pada konferensi industri, Richard Yu, presiden unit konsumen Huawei, mengatakan; "Sayangnya, pada putaran kedua sanksi AS, produsen chip kami hanya menerima pesanan hingga 15 Mei, dan karena ketidakmampuan Huawei untuk memproduksi sendiri, tidak ada chip dan tidak ada pasokan sehingga produksi dihentikan pada bulan September tahun yang sama."

Awal bulan ini, pemerintahan Joe Biden menyebut Huawei dan empat perusahaan teknologi China lainnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS. Huawei terus membantah tuduhan bahwa produknya memfasilitasi mata-mata China, dan malah menuduh Washington menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk menghentikan persaingan di industri teknologi.

Laporan Oktober 2020 dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional menyatakan bahwa AS mempertahankan minat bahwa Taiwan tetap terintegrasi ke dalam ekonomi global, dan terus melayani sebagai penyedia barang publik global. Akibatnya, hubungan AS-Taiwan meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir, yang pada gilirannya memicu ketegangan yang sudah tinggi antara pulau itu dengan China.



Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/4/2021), Hu percaya bahwa mencegah teknologi kunci Taiwan dan personel berteknologi tinggi agar tidak disusupi oleh "rantai pasokan merah" telah menjadi tugas penting untuk melindungi daya saing industri Taiwan dan memastikan keamanan ekonomi pulau itu.

Istilah "rantai pasokan merah" adalah referensi warna partai yang berkuasa di China, yakni Partai Komunis China.

Tidak jelas bagaimana China dapat menanggapi tuduhan yang disuarakan oleh pejabat Taiwan bahwa mereka telah terlibat dalam perburuan yang disengaja oleh orang dalam teknologi negara pulau itu. Awal pekan ini, negara itu mengumumkan keringanan pajak untuk meningkatkan pengembangan semikonduktor sebagai tanggapan atas sanksi AS.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)