Heboh Matahari di China Berubah Jadi Biru, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
"Dinamika badai pasir dan transmisi debu bagus sekarang," kata Zhang Tao, kepala peramal Pusat Meteorologi Observatorium China kepada People's Daily, hari Senin.
Zhang mengatakan China utara dan barat laut memiliki lebih sedikit tutupan salju serta hujan tahun ini dan suhu sejak Februari lebih tinggi, yang menyebabkan kekeringan lebih lanjut dan cuaca berdebu.
Zhang mengatakan suhu rata-rata di Mongolia dan China utara sekitar 6 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya pada bulan Maret.
China Utara telah lama mengalami badai pasir karena gurun di wilayah tersebut menyebar lebih jauh ke selatan, dengan penggundulan hutan yang meningkatkan frekuensi selama periode "Lompatan Jauh ke Depan" Mao Zedong dari tahun 1958 hingga 1961.
Deforestasi skala besar juga dianggap sebagai faktor penyebab badai debu di China. Beijing telah menanam "tembok hijau besar" dari pepohonan untuk memerangkap debu yang masuk, serta mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat.
Zhang mengatakan China utara dan barat laut memiliki lebih sedikit tutupan salju serta hujan tahun ini dan suhu sejak Februari lebih tinggi, yang menyebabkan kekeringan lebih lanjut dan cuaca berdebu.
Zhang mengatakan suhu rata-rata di Mongolia dan China utara sekitar 6 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya pada bulan Maret.
China Utara telah lama mengalami badai pasir karena gurun di wilayah tersebut menyebar lebih jauh ke selatan, dengan penggundulan hutan yang meningkatkan frekuensi selama periode "Lompatan Jauh ke Depan" Mao Zedong dari tahun 1958 hingga 1961.
Deforestasi skala besar juga dianggap sebagai faktor penyebab badai debu di China. Beijing telah menanam "tembok hijau besar" dari pepohonan untuk memerangkap debu yang masuk, serta mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat.
(min)