Heboh Matahari di China Berubah Jadi Biru, Ini Penyebabnya

Selasa, 30 Maret 2021 - 12:20 WIB
loading...
Heboh Matahari di China Berubah Jadi Biru, Ini Penyebabnya
Badai pasir di China membuat warna matahari jadi biru dan langit menjadi kuning. Foto/Twitter @ZhouLeiArt
A A A
BEIJING - Pemandangan langit yang aneh terjadi di China , di mana warna matahari berubah menjadi biru dan langit menjadi kuning. Administrasi Meteorologi China mengatakan fenomena yang menghebohkan publik itu disebabkan oleh badai pasir.

Badai pasir kedua telah melanda negara itu dalam waktu kurang dari dua minggu setelah badai pasir pertama. Badai yang kedua inilah yang mengubah warna langit dan matahari.



Badai pasir dipicu oleh angin dari Mongolia yang dilanda kekeringan dan China barat laut.

Jarak pandang di kota berkurang, dengan puncak beberapa gedung pencakar langit tertutup oleh badai pasir. Pejalan kaki terpaksa menutupi mata mereka saat embusan debu menyapu jalanan.

Administrasi Meteorologi China mengeluarkan peringatan kuning pada hari Jumat pekan lalu, memperingatkan bahwa badai pasir menyebar dari Mongolia ke provinsi China utara termasuk Mongolia Dalam, Shanxi, Liaoning dan Hebei, yang mengelilingi Beijing.

Saat badai pasir melanda Beijing pada Minggu pagi, tingkat polusi udara naik ke level maksimum 500, menurut indeks kualitas udara realtime Beijing. Kadar polutan PM10 yang dapat menembus paru-paru melampaui 2.000 mikrogram per meter kubik.

Kadar PM2.5, partikel lebih kecil yang dapat menembus aliran darah, mencapai 462. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan konsentrasi PM2.5 harian rata-rata hanya 25.

Mengutip South China Morning Post, Selasa (30/3/2021), badai tersebut menyebabkan kekacauan di bandara di Mongolia Dalam, dengan lebih dari separuh penerbangan dibatalkan dari bandara Baotou dan Chifeng karena jarak pandang yang buruk.

Administrasi Meteorologi China mengatakan badai pasir baru-baru ini berasal dari Mongolia, di mana suhu yang relatif lebih hangat pada musim semi ini dan berkurangnya curah hujan mengakibatkan lebih banyak area tanah kosong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)