Pasukan Myanmar Tembak Mati Delapan Demonstran, Jokowi Serukan Dialog

Jum'at, 19 Maret 2021 - 16:11 WIB
loading...
A A A
“Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan agar tidak ada korban lagi,” ungkap Jokowi, sapaan akrabnya, dalam pidato virtualnya.

“Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Indonesia juga mendesak adanya dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, memulihkan perdamaian dan memulihkan stabilitas,” papar dia.

Pemimpin kudeta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengambil bagian dalam konferensi video dengan para kepala pertahanan regional pada Kamis.

Itu menjadi keterlibatan internasional pertamanya sejak merebut kekuasaan.

Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyatakan keprihatinannya atas situasi Myanmar.

Utusan Myanmar untuk PBB, yang secara terbuka memutuskan hubungan dengan junta, mengatakan komite anggota parlemen yang digulingkan sedang mencari cara agar orang-orang dapat dimintai pertanggungjawaban atas kekerasan setelah kudeta.

Di Jenewa, pakar hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam penggusuran paksa, penahanan sewenang-wenang, dan pembunuhan pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Mereka mengatakan pemerintah asing harus mempertimbangkan mengejar mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Peraih Nobel Perdamaian Suu Kyi, 75, sangat populer karena kampanyenya selama puluhan tahun untuk demokrasi.

Dia ditahan di lokasi yang dirahasiakan saat menghadapi tuduhan penyuapan dan kejahatan lainnya yang bisa membuatnya dilarang dari politik dan dipenjara jika terbukti bersalah. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)