Mesir Bersiap Mulai Pindah ke Ibu Kota Baru, Jauh dari Kekacauan Kairo
loading...
A
A
A
KAIRO - Mesir berlomba mempersiapkan ibu kota baru yang megah di gurun timur Kairo, sebelum para pegawai negeri sipil (PNS) pertama pindah pada musim panas ini.
Pembukaan resmi proyek unggulan itu pun akan segera dilakukan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Di jantung kota, para pekerja memberikan sentuhan akhir pada kompleks kementerian yang menggemakan arsitektur kuil-kuil fir'aun dan berdampingan dengan kompleks Islam yang muncul, dua gedung parlemen berkubah, dan kompleks kepresidenan yang luas.
Akan ada monorel yang melewati kawasan bisnis di mana menara pusat setinggi 385 meter hampir selesai dibangun. Di luar, kontur taman 10 km yang membentang hingga masjid raksasa mulai terbentuk.
Kota, yang hanya dikenal sebagai Ibukota Administratif Baru, dirancang untuk beroperasi dengan teknologi pintar di tanah perawan, jauh dari kekacauan dan kebisingan Kairo.
Lihat infografis: Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Ini akan dilengkapi dengan sejumlah universitas, fasilitas rekreasi, dan kawasan diplomatik.
Tetapi kemajuannya terhenti, dan setelah pendanaan Uni Emirat Arab (UEA) terhenti tak lama setelah diumumkan pada 2015, militer dan pemerintah mengambil perkiraan biaya USD25 miliar pada tahap pertama, menyuntikkan investasi di luar anggaran.
Pembukaan resmi proyek unggulan itu pun akan segera dilakukan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Di jantung kota, para pekerja memberikan sentuhan akhir pada kompleks kementerian yang menggemakan arsitektur kuil-kuil fir'aun dan berdampingan dengan kompleks Islam yang muncul, dua gedung parlemen berkubah, dan kompleks kepresidenan yang luas.
Akan ada monorel yang melewati kawasan bisnis di mana menara pusat setinggi 385 meter hampir selesai dibangun. Di luar, kontur taman 10 km yang membentang hingga masjid raksasa mulai terbentuk.
Kota, yang hanya dikenal sebagai Ibukota Administratif Baru, dirancang untuk beroperasi dengan teknologi pintar di tanah perawan, jauh dari kekacauan dan kebisingan Kairo.
Lihat infografis: Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Ini akan dilengkapi dengan sejumlah universitas, fasilitas rekreasi, dan kawasan diplomatik.
Tetapi kemajuannya terhenti, dan setelah pendanaan Uni Emirat Arab (UEA) terhenti tak lama setelah diumumkan pada 2015, militer dan pemerintah mengambil perkiraan biaya USD25 miliar pada tahap pertama, menyuntikkan investasi di luar anggaran.