Cegah Penularan COVID-19, Dilarang Berteriak Naik Rollercoaster Disneyland
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Setelah ditutup selama setahun akibat krisis COVID-19 , Disneyland akan melarang pengunjung berteriak dalam upaya menghentikan penyebaran virus Corona baru . Hal itu didasari pada Panduan 'rencana pembukaan kembali yang bertanggung jawab' dari Asosiasi Taman dan Atraksi California (CAPA).
Dalam panduannya, CAPA telah meminta anggogta taman hiburan termasuk Disneyland untuk melarang tamu berteriak saat ketakutan di atas rollercoaster.
CAPA ingin para tamu dibuat untuk mengenakan masker saat dalam menaikan wahana guna mencoba dan memblokir tetesan air liur yang terinfeksi yang terbang keluar dari mulut pengunjung dan masuk ke mulut atau hidung orang yang duduk di belakang mereka. CAPA juga meminta taman hiburan untuk mengurangi kapasitas rollercoaster untuk memberikan ruang bagi pengunjung untuk keluar seperti dikutip dari Metro.co.uk, Rabu (17/3/2021).
Panduan baru ini juga akan memengaruhi taman hiburan populer lainnya di Golden State, termasuk Six Flags Magic Mountain dan Knott’s Berry Farm, Legoland California, dan SeaWorld San Diego. Ini juga berlaku untuk atraksi dan pertunjukan dalam ruangan, seperti dilaporkan oleh The Orange County Register.
Sedangkan taman hiburan independen yang bukan anggota CAPA akan dibebaskan dari panduan ini.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan taman hiburan di negara bagiannya dapat dibuka kembali mulai 1 April. Fasilitas wahana yang mendebarkan itu berharap untuk mendapatkan kembali beberapa dari ratusan juta yang hilang selama penutupan akibat COVID-19 dari penggemar yang haus akan hiburan.
Sekedar informasi, Jepang telah menerapkan aturan 'dilarang berteriak' setelah taman hiburannya dibuka kembali pasca pandemi COVID-19 musim panas lalu.
Para tamu di Fuji-Q Highland di Tokyo diberi tahu untuk 'berteriak di dalam hati Anda.'
Video aneh dari eksekutif taman berwajah tegang yang menaiki rollercoaster berkecepatan 80mph dalam diam juga dibagikan untuk mencoba dan memberi contoh.
Amerika Serikat (AS) telah mencatat lebih dari 29,5 juta kasus COVID-19, dan lebih dari 536.000 kematian.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Dalam panduannya, CAPA telah meminta anggogta taman hiburan termasuk Disneyland untuk melarang tamu berteriak saat ketakutan di atas rollercoaster.
CAPA ingin para tamu dibuat untuk mengenakan masker saat dalam menaikan wahana guna mencoba dan memblokir tetesan air liur yang terinfeksi yang terbang keluar dari mulut pengunjung dan masuk ke mulut atau hidung orang yang duduk di belakang mereka. CAPA juga meminta taman hiburan untuk mengurangi kapasitas rollercoaster untuk memberikan ruang bagi pengunjung untuk keluar seperti dikutip dari Metro.co.uk, Rabu (17/3/2021).
Panduan baru ini juga akan memengaruhi taman hiburan populer lainnya di Golden State, termasuk Six Flags Magic Mountain dan Knott’s Berry Farm, Legoland California, dan SeaWorld San Diego. Ini juga berlaku untuk atraksi dan pertunjukan dalam ruangan, seperti dilaporkan oleh The Orange County Register.
Sedangkan taman hiburan independen yang bukan anggota CAPA akan dibebaskan dari panduan ini.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan taman hiburan di negara bagiannya dapat dibuka kembali mulai 1 April. Fasilitas wahana yang mendebarkan itu berharap untuk mendapatkan kembali beberapa dari ratusan juta yang hilang selama penutupan akibat COVID-19 dari penggemar yang haus akan hiburan.
Sekedar informasi, Jepang telah menerapkan aturan 'dilarang berteriak' setelah taman hiburannya dibuka kembali pasca pandemi COVID-19 musim panas lalu.
Para tamu di Fuji-Q Highland di Tokyo diberi tahu untuk 'berteriak di dalam hati Anda.'
Video aneh dari eksekutif taman berwajah tegang yang menaiki rollercoaster berkecepatan 80mph dalam diam juga dibagikan untuk mencoba dan memberi contoh.
Amerika Serikat (AS) telah mencatat lebih dari 29,5 juta kasus COVID-19, dan lebih dari 536.000 kematian.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)