Pendeta Rusia Melarikan Diri ke Belanda karena Jadi Gay dan Ateis
loading...
A
A
A
Namun, menurut Usatov, dia dijauhi ketika dia memberi tahu pemimpin Metropolitan setempat dan kemudian menjadi sasaran bullying dan ejekan.
Beberapa waktu kemudian, pada Maret 2020, dia diberi tahu bahwa seorang imam agung telah menulis kecaman yang menuduhnya "mendukung [Alexey] Navalny, [melakukan] propaganda oposisi politik dan kampanye LGBT di kalangan anak muda."
Menanggapi artikel terbaru Usatov, Keuskupan Rostov menyebutnya pembohong, mengklaim bahwa atasannya tidak tahu bahwa dia gay. Dia tidak akan diintimidasi karena orientasinya tetapi hanya diusir dari gereja.
Menurut Igor Petrovsky, juru bicara Metropolitan Mercurius, dia dirampas martabatnya sejak lama.
"Seorang pendeta homoseksual akan lama diminta untuk menghapus salib jika dia tidak bisa memakai celananya," katanya kepada publikasi online Podyom. "Bagaimanapun, Usatov membanting pintu gereja, mengeklaim bahwa pembobolannya murni intelektual."
(min)