DK PBB Temui Kebuntuan Bahas Situasi Myanmar
loading...
A
A
A
NEW YORK - Dewan Keamanan(DK) PBB menemui kebuntuan saat membahas mengenai situasi Myanmar. DK gagal membuat pernyataan bersama tentang tindakan keras militer Myanmar terhadap para demonstran pro-demokrasi.
Sebuah pertemuan tertutup dari badan itu berakhir tanpa pernyataan, meskipun ada seruan dari Amerika Serikat (AS) dan anggota lainnya untuk front persatuan guna mengatasi krisis tersebut.
Rusia dan China sebelumnya telah menyuarakan pendapat untuk mendukung non intervensi, menggambarkan situasi yang semakin mengerikan sebagai urusan internal.
Christine Schraner Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar, dalam pertemuan itu meminta negara-negara anggota DK PBB untuk bertindak, memperingatkan bahwa harapan rakyat negara itu "memudar".
"Saya telah mendengar langsung permohonan putus asa, dari para ibu, pelajar dan orang tua, saya menerima setiap hari sekitar 2.000 pesan, untuk tindakan internasional untuk membalikkan serangan yang jelas terhadap keinginan rakyat Myanmar dan prinsip-prinsip demokrasi," ucapnya.
"Persatuan Anda dibutuhkan lebih dari sebelumnya," sambung Burgener dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (7/3/2021).
Inggris, yang memprakarsai pertemuan itu mengatakan bahwa penting bagi DK PBB untuk berbicara dalam satu suara dan mengatakan akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut melalui DKdalam beberapa hari mendatang.
Sebuah pertemuan tertutup dari badan itu berakhir tanpa pernyataan, meskipun ada seruan dari Amerika Serikat (AS) dan anggota lainnya untuk front persatuan guna mengatasi krisis tersebut.
Rusia dan China sebelumnya telah menyuarakan pendapat untuk mendukung non intervensi, menggambarkan situasi yang semakin mengerikan sebagai urusan internal.
Christine Schraner Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar, dalam pertemuan itu meminta negara-negara anggota DK PBB untuk bertindak, memperingatkan bahwa harapan rakyat negara itu "memudar".
"Saya telah mendengar langsung permohonan putus asa, dari para ibu, pelajar dan orang tua, saya menerima setiap hari sekitar 2.000 pesan, untuk tindakan internasional untuk membalikkan serangan yang jelas terhadap keinginan rakyat Myanmar dan prinsip-prinsip demokrasi," ucapnya.
"Persatuan Anda dibutuhkan lebih dari sebelumnya," sambung Burgener dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (7/3/2021).
Inggris, yang memprakarsai pertemuan itu mengatakan bahwa penting bagi DK PBB untuk berbicara dalam satu suara dan mengatakan akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut melalui DKdalam beberapa hari mendatang.
(esn)