Junta Myanmar Semakin Beringas, DK PBB Didesak Bertindak Tegas

Sabtu, 06 Maret 2021 - 05:25 WIB
loading...
Junta Myanmar Semakin...
Dewan Keamanan PBB diminta bertindak tegas terhadap kebrutalan junta Myanmar dalam menindak para demonstran. Foto/US News
A A A
NEW YORK - Utusan Khusus PBB untuk Myanmar , Christine Schraner Burgener, mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengambil tindakan guna menghentikan kekerasan dan memulihkan demokrasi di negara Asia Tenggara itu menyusul kudeta militer 1 Februari .

"Sangat penting bahwa dewan ini tegas dan koheren dalam memberi tahu pasukan keamanan dan berdiri teguh dengan rakyat Myanmar, untuk mendukung hasil pemilu November yang jelas," katanya kepada dewan yang beranggotakan 15 negara itu dalam pertemuan tertutup.

“Ada urgensi untuk aksi kolektif. Berapa banyak lagi yang bisa kita biarkan militer Myanmar lolos? ” katanya, menambahkan bahwa harapan yang ditanamkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh orang-orang di Myanmar "memudar," seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/3/2021).



Schraner Burgener kembali memperingatkan bahwa tidak ada negara yang harus mengakui atau melegitimasi junta Myanmar. Dia mendesak Dewan Keamanan untuk memberikan dukungan penuh kepada Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun.

Kyaw Moe Tun dipecat oleh junta pada hari Sabtu lalu, sehari setelah dia mendesak negara-negara di Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menggagalkan kudeta.

Junta Myanmar kemudian menunjuk wakil Duta Besar PBB Tin Maung Naing untuk menggantikannya. Namun dia telah mengundurkan diri dan misi Myanmar di PBB mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah catatan yang dilihat oleh Reuters pada hari Kamis, Kyaw Moe Tun tetap menjadi utusan negara itu.



Schraner Burgener juga mengatakan kepada dewan bahwa situasi di Myanmar bergerak menuju krisis kemanusiaan yang akut.

“Kudeta secara fundamental berdampak pada angkatan kerja, investasi, stabilitas, prediktabilitas, konektivitas dan keamanan. Ini hampir seperti menyaksikan ekonomi Myanmar memasuki keadaan sepsis,” tukasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Hadiri Pemakaman Paus...
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Pakaian Trump dan Pangeran William Jadi Sorotan
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Kontroversi Low Blow...
Kontroversi Low Blow Diungkit, Oleksandr Usyk dan Oleksandr Usyk Nyaris Adu Jotos di Studio
Gerakan Dapur Indonesia...
Gerakan Dapur Indonesia Temui Gubernur Lampung Bahas Program MBG
Duel Charging Station...
Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!
Berita Terkini
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
1 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
3 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
4 jam yang lalu
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
5 jam yang lalu
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
6 jam yang lalu
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
7 jam yang lalu
Infografis
Bukti Risiko Bumi Dihantam...
Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved