Pemogokan Buruh Terbesar Dalam Sejarah Dunia Dimulai dari Zaman Firaun

Minggu, 07 Maret 2021 - 11:29 WIB
loading...
A A A
4. Aksi pemogokan pekerja pertama di AS

Pemogokan Buruh Terbesar Dalam Sejarah Dunia Dimulai dari Zaman Firaun


Pemogokan pekerja pertama di Amerika Serikat (AS) dilakukan sekitar 20.000 pekerja (tukang kayu, pekerja batu bara, dan pekerja pekerjaan umum) di Philadelphia pada 1835. Aksi ini menyerukan pengurangan jam kerja agar lebih pendek. Tiga minggu setelah pemogokan umum, pemerintah kota memberlakukan hari kerja 10 jam dan menaikkan upah buruh.

5. Jam kerja buruh 8 jam/hari diadopsi kali pertama di Australia

Pemogokan Buruh Terbesar Dalam Sejarah Dunia Dimulai dari Zaman Firaun


Jam kerja buruh selama 8 jam per hari pertama kali diusulkan oleh sosialis Skotlandia Robert Owen pada 1817. Owen menyerukan satu hari buruh terdiri dari 8 jam kerja yang sama, 8 jam rekreasi, dan 8 jam untuk istirahat. Terinspirasi hal itu, Serikat buruh Australia menyerukan tuntutan yang sama yakni jam kerja buruh selama 8 jam sehari. Setelah negosiasi sempat gagal beberapa bulan kemudian, karyawan dan pemerintah menyepakati hari kerja 8 jam tanpa penurunan upah. Sementara di AS, munculnya tuntutan jam kerja 8 jam sehari kali pertama diterapkan di negara bagian Illinois.

6. Pemogokan pekerja di AS yang menginspirasi Hari Buruh

Pemogokan Buruh Terbesar Dalam Sejarah Dunia Dimulai dari Zaman Firaun


Pemogokan buruh yang menginspirasi dicetuskannya Hari Buruh terjadi di AS pada 1894 di Kota Cleveland. Ironisnya dalam aksi pemogokan yang terjadi saat itu menelan korban jiwa sebanyak 30 orang tewas dan memakan kerugian sebesar USD80 juta. Pemogokan saat itu dipelopori pekerja The Pullman Company yang menyerukan pemberian upah yang lebih tinggi. (Baca juga: 5 Peristiwa Genosida Paling Kejam Dalam Sejarah Modern)

7. Pemogokan pekerja pos AS selama 8 hari
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3183 seconds (0.1#10.140)