Muak dengan Pembajakan, Maersk Minta Bantuan Militer Perangi Perompak

Sabtu, 06 Maret 2021 - 01:53 WIB
loading...
A A A
Dari 135 serangan terhadap pelaut yang tercatat di seluruh dunia tahun lalu, 130 terjadi di Teluk Guinea, IMB melaporkan.

Denmark, negara Nordik dengan hanya 5,8 juta orang, memiliki armada perdagangan laut terbesar kelima di dunia dan telah mendukung upaya Maersk untuk memacu UE untuk bertindak.



"Denmark bisa membuat perbedaan tetapi tidak bisa menyelesaikan masalah sendirian," kata Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen kepada AFP.

Maersk sangat tertarik untuk mengamankan keterlibatan Prancis dalam upaya anti-pembajakan, mengingat pengalaman negara itu dalam penempatan militer di Afrika Barat.

"Siapa yang lebih baik dari orang Prancis?" Ross mengatakan, menyoroti kepentingan historis dan kehadiran reguler negara UE di kawasan itu.

Sumber pemerintah Prancis mengatakan kepada AFP bahwa Paris saat ini tidak membayangkan operasi maritim Eropa di sepanjang garis operasi Atalanta di Afrika Timur, sebaliknya menunjuk pada keberadaan "kehadiran maritim terkoordinasi" (CMP) di daerah tersebut.

"Orang Denmark dipersilakan bergabung dengan CMP dan memberikan kontribusi," kata sumber itu.



Diluncurkan Januari ini, CMP yang dipimpin Uni Eropa melibatkan Prancis, Spanyol, Italia, dan Portugal, dan menyediakan sumber daya untuk kapal militer yang sudah berada di teluk, sebagai imbalan atas informasi dan pembagian intelijen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)