China Percepat Kemampuan Luncurkan Rudal Nuklir untuk Balas Serangan Musuh
loading...
A
A
A
"Mereka mencoba untuk membangun daya tahan pasukan mereka, dengan mengembangkan pangkalan silo untuk rudal canggih mereka,” kata Kristensen dalam sebuah wawancara. “Ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang garis tipis dalam strategi nuklir ini, antara mencegah musuh AS dengan mengancam kekuatan nuklirnya yang sangat berharga dan mendorong musuh untuk mengambil tindakan balasan yang membuat kekuatannya lebih mampu dan berbahaya.”
“Bagaimana Anda keluar dari lingkaran setan itu?,” tanya Kristensen.
Sejumlah skenario dapat mendorong China dan Amerika Serikat ke dalam semacam konflik.
Frank Rose, seorang pejabat pengawasan senjata Departemen Luar Negeri AS selama pemerintahan Barrack Obama, mengatakan baru-baru ini ada sedikit kemungkinan untuk membuat China bergabung dalam negosiasi internasional untuk membatasi senjata nuklir. Pemerintahan Donald Trump pernah mencobanya tetapi gagal, dan Rose tidak melihat alasan untuk berpikir bahwa itu akan berubah dalam waktu dekat.
"Mereka tidak akan melakukannya karena kebaikan hati mereka," katanya. Tetapi, kata dia, mereka mungkin tertarik untuk berbicara jika Amerika Serikat bersedia mempertimbangkan kekhawatiran China tentang masalah terkait seperti pertahanan rudal AS.
Rose mengatakan kepentingan utama China adalah membangun kekuatan non-nuklir dari rudal jarak pendek dan menengah, yang, dikombinasikan dengan kemampuan dan sistem serangan siber untuk merusak atau menghancurkan satelit AS, dapat mendorong Amerika Serikat keluar dari Pasifik barat. Ini akan mempersulit upaya Amerika Serikat untuk campur tangan jika Beijing memutuskan untuk menggunakan kekerasan terhadap Taiwan, wilayah yang dipandang Beijing sebagai provinsinya yang membangkang yang pada akhirnya harus kembali ke pangkuan rezim komunis.
“Bagaimana Anda keluar dari lingkaran setan itu?,” tanya Kristensen.
Sejumlah skenario dapat mendorong China dan Amerika Serikat ke dalam semacam konflik.
Frank Rose, seorang pejabat pengawasan senjata Departemen Luar Negeri AS selama pemerintahan Barrack Obama, mengatakan baru-baru ini ada sedikit kemungkinan untuk membuat China bergabung dalam negosiasi internasional untuk membatasi senjata nuklir. Pemerintahan Donald Trump pernah mencobanya tetapi gagal, dan Rose tidak melihat alasan untuk berpikir bahwa itu akan berubah dalam waktu dekat.
"Mereka tidak akan melakukannya karena kebaikan hati mereka," katanya. Tetapi, kata dia, mereka mungkin tertarik untuk berbicara jika Amerika Serikat bersedia mempertimbangkan kekhawatiran China tentang masalah terkait seperti pertahanan rudal AS.
Rose mengatakan kepentingan utama China adalah membangun kekuatan non-nuklir dari rudal jarak pendek dan menengah, yang, dikombinasikan dengan kemampuan dan sistem serangan siber untuk merusak atau menghancurkan satelit AS, dapat mendorong Amerika Serikat keluar dari Pasifik barat. Ini akan mempersulit upaya Amerika Serikat untuk campur tangan jika Beijing memutuskan untuk menggunakan kekerasan terhadap Taiwan, wilayah yang dipandang Beijing sebagai provinsinya yang membangkang yang pada akhirnya harus kembali ke pangkuan rezim komunis.
(min)