Bukan F-35, Jenderal AS Minta Luncurkan Jet Tempur NGAD untuk Kalahkan China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) harus segera meluncurkan pesawat jet tempur Next Generation Air Dominance (NGAD) jika ingin mengalahkan China dalam persaingan teknologi. Demikian seruan Kepala Komando Tempur Udara Amerika, Jenderal Mark Kelly, yang mengabaikan peran jet tempur siluman F-35 untuk bersaing dengan Beijing.
Jenderal Kelly mengatakan bahwa dia yakin musuh seperti China, yang menghadapi teknologi baru ini, “akan mengalami hari yang sangat berat dan minggu yang berat serta perang yang berat”.
"Apa yang saya tidak tahu, dan apa yang kami kerjakan dengan mitra besar kami, adalah jika bangsa kami akan memiliki keberanian dan fokus untuk menggunakan kemampuan ini sebelum seseorang seperti China menerjunkannya dan menggunakannya untuk melawan kami," katanya selama obrolan virtual dengan wartawan di Simposium Peperangan Dirgantara tahunan Asosiasi Angkatan Udara pekan lalu, seperti dikutip Military.com, Senin (1/3/2021).
Pada bulan September, Angkatan Udara AS mengungkapkan secara diam-diam telah membangun dan menerbangkan prototipe pesawat baru yang bisa menjadi jet tempur canggih di masa depan.
Para pejabat mengatakan NGAD menentang kategorisasi tradisional sebagai platform atau teknologi pesawat tunggal. Alih-alih, itu terdiri dari jaringan pesawat tempur canggih, sensor, dan senjata di lingkungan ancaman yang berkembang dan tidak dapat diprediksi.
Menurut para pejabat, program NGAD juga dapat mencakup jet tempur dan drone otonom yang bertempur secara berdampingan.
"Kami hanya perlu memastikan bahwa kami mempertahankan narasi kami dan mengartikulasikan manfaat jelas yang kami miliki sebagai sebuah negara yang memiliki teknologi terdepan yang memastikan kami memiliki superioritas udara untuk negara dan pasukan gabungan," kata Kelly.
Ketika ditanya seberapa dekat Angkatan Udara untuk meluncurkan NGAD, Kelly menolak menjawab.
Jenderal Kelly mengatakan bahwa dia yakin musuh seperti China, yang menghadapi teknologi baru ini, “akan mengalami hari yang sangat berat dan minggu yang berat serta perang yang berat”.
"Apa yang saya tidak tahu, dan apa yang kami kerjakan dengan mitra besar kami, adalah jika bangsa kami akan memiliki keberanian dan fokus untuk menggunakan kemampuan ini sebelum seseorang seperti China menerjunkannya dan menggunakannya untuk melawan kami," katanya selama obrolan virtual dengan wartawan di Simposium Peperangan Dirgantara tahunan Asosiasi Angkatan Udara pekan lalu, seperti dikutip Military.com, Senin (1/3/2021).
Pada bulan September, Angkatan Udara AS mengungkapkan secara diam-diam telah membangun dan menerbangkan prototipe pesawat baru yang bisa menjadi jet tempur canggih di masa depan.
Para pejabat mengatakan NGAD menentang kategorisasi tradisional sebagai platform atau teknologi pesawat tunggal. Alih-alih, itu terdiri dari jaringan pesawat tempur canggih, sensor, dan senjata di lingkungan ancaman yang berkembang dan tidak dapat diprediksi.
Menurut para pejabat, program NGAD juga dapat mencakup jet tempur dan drone otonom yang bertempur secara berdampingan.
"Kami hanya perlu memastikan bahwa kami mempertahankan narasi kami dan mengartikulasikan manfaat jelas yang kami miliki sebagai sebuah negara yang memiliki teknologi terdepan yang memastikan kami memiliki superioritas udara untuk negara dan pasukan gabungan," kata Kelly.
Ketika ditanya seberapa dekat Angkatan Udara untuk meluncurkan NGAD, Kelly menolak menjawab.