Putra Mahkota Arab Saudi Restui Pembunuhan Khashoggi, Biden: Memalukan!

Sabtu, 27 Februari 2021 - 14:37 WIB
loading...
Putra Mahkota Arab Saudi...
Presiden AS Joe Biden menyebut rencana Putra Mahkota Arab Saudi membunuh Jamal Khashoggi memalukan. Foto/ABS-CBN News
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan memalukan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menandatangani pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi .

Dalam sebuah wawancara dengan Univision News, Biden mengatakan telah memberi tahu Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bahwa aturan sedang berubahterkait hubungan kedua negara.

"Kami akan mengumumkan perubahan signifikan hari ini dan pada hari Senin," ujar Biden seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (27/2/2021).



Pemerintahan Biden pada hari Jumat merilis laporan yang sebagian disunting yang telah ditahan oleh pemerintahan Trump dari publik. Laporan itu mengungkapkan bahwa komite intelijen AS percaya putra mahkota Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018 di dalam konsulat Saudi di Istanbul.

“Kami langsung, begitu saya masuk, mengajukan laporan, membacanya, mendapatkannya, dan merilisnya hari ini,” ujar Biden.

"Dan sungguh memalukan apa yang terjadi," imbuhnya.



Laporan tersebut dibuat berdasarkan intelijen rahasia dari CIA dan lembaga lain setelah pembunuhan Khashoggi.

“Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi,” laporan itu menyimpulkan.

Pihak kerajaan Arab Saudi langsung menolak laporan tersebut.

"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah, dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," kata kementerian luar negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)