Lukisan kangguru itu termasuk di antara sejumlah lukisan batu yang pertama kali dicatat oleh para peneliti pada 1990-an di wilayah Kimberley, yang menyimpan salah satu koleksi seni cadas asli terbesar di dunia. Para ilmuwan di beberapa universitas dan lembaga penelitian bekerja dengan para pemimpin adat setempat untuk menganalisis lukisan-lukisan tersebut, dengan temuan mereka kemudian diterbitkan di jurnal Nature Human Behavior pada Senin lalu.
Seni lukis di atas batu adalah beberapa upaya komunikasi manusia yang paling awal tercatat, dengan beberapa contoh penggambaran hewan tertua yang ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Namun, membutuhkan pembuktian lebih lanjut jika lukisan tersebut berusia lebih ari 6.00 tahun, karena bahan organik dalam pigmen cat - yang sangat penting untuk penanggalan radiokarbon - sulit ditemukan.
Baca Juga:
Jadi sebagai gantinya, tim Australia menggunakan sarang tawon.
"Mereka menemukan sisa-sisa 27 sarang tawon lumpur kuno - yang dapat ditentukan tanggal radiokarbonnya - di atas dan di bawah 16 lukisan batu yang berbeda," menurut jurnal tersebut yang dinukil dari CNN, Rabu (24/2/2021).
Strateginya sederhana: jika sarang dibangun di atas seni cadas, seninya harus lebih tua. Jika seni dibangun di atas sarang, sarang harus lebih tua. Dengan demikian, penanggalan sarang-sarang ini memberi ilmuwan usia minimum dan maksimum untuk lukisan batu tersebut.
Baca juga: Tertua di Dunia, Lukisan Gua Berusia 45 Ribu Tahun Ditemukan di Indonesia