Tertua di Dunia, Lukisan Gua Berusia 45 Ribu Tahun Ditemukan di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para arkeolog telah menemukan lukisan gua tertua di dunia. Lukisan gambar babi hutan yang dibuat setidaknya pada 45.500 tahun lalu ditemukan di Sulawesi .
Penemuan yang dijelaskan dalam jurnal Science Advances pada hari Rabu lalu memberikan bukti paling awal dari pemukiman manusia di wilayah tersebut.
Maxime Aubert dari Universitas Griffith Australia mengatakan bahwa lukisan itu ditemukan di pulau Sulawesi pada tahun 2017 oleh mahasiswa doktoral Basran Burhan, sebagai bagian dari survei yang dilakukan tim dengan pihak berwenang Indonesia.
Lukisan itu ditemukan di gua Leang Tedongnge yang terletak di lembah terpencil yang dikelilingi tebing kapur terjal, sekitar satu jam berjalan kaki dari jalan terdekat.
Tempat ini hanya dapat diakses selama musim kemarau karena banjir selama musim hujan. Anggota masyarakat Bugis yang terisolasi mengatakan kepada tim bahwa lukisan itu belum pernah dilihat olehmasyarakat Barat.
Berukuran 136 x 54 cm, lukisan babi kutil Sulawesi dicat menggunakan pigmen oker merah tua dan memiliki rambut pendek tegak, serta sepasang kutil wajah seperti tanduk yang menjadi ciri khas babi jantan dewasa dari spesies tersebut.
Ada dua cetakan tangan di atas bagian belakang babi, dan tampak menghadap dua babi lain yang hanya terawetkan sebagian, sebagai bagian dari adegan naratif.
"Babi itu tampaknya mengamati perkelahian atau interaksi sosial antara dua babi kutil lainnya," kata penulis bersama Adam Brumm seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (14/1/2021).
Penemuan yang dijelaskan dalam jurnal Science Advances pada hari Rabu lalu memberikan bukti paling awal dari pemukiman manusia di wilayah tersebut.
Maxime Aubert dari Universitas Griffith Australia mengatakan bahwa lukisan itu ditemukan di pulau Sulawesi pada tahun 2017 oleh mahasiswa doktoral Basran Burhan, sebagai bagian dari survei yang dilakukan tim dengan pihak berwenang Indonesia.
Lukisan itu ditemukan di gua Leang Tedongnge yang terletak di lembah terpencil yang dikelilingi tebing kapur terjal, sekitar satu jam berjalan kaki dari jalan terdekat.
Tempat ini hanya dapat diakses selama musim kemarau karena banjir selama musim hujan. Anggota masyarakat Bugis yang terisolasi mengatakan kepada tim bahwa lukisan itu belum pernah dilihat olehmasyarakat Barat.
Berukuran 136 x 54 cm, lukisan babi kutil Sulawesi dicat menggunakan pigmen oker merah tua dan memiliki rambut pendek tegak, serta sepasang kutil wajah seperti tanduk yang menjadi ciri khas babi jantan dewasa dari spesies tersebut.
Ada dua cetakan tangan di atas bagian belakang babi, dan tampak menghadap dua babi lain yang hanya terawetkan sebagian, sebagai bagian dari adegan naratif.
"Babi itu tampaknya mengamati perkelahian atau interaksi sosial antara dua babi kutil lainnya," kata penulis bersama Adam Brumm seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (14/1/2021).