Bos Mafia Tersohor Italia Meninggal di Penjara, Dia Lebih Kuat dari PM

Jum'at, 19 Februari 2021 - 08:27 WIB
loading...
Bos Mafia Tersohor Italia Meninggal di Penjara, Dia Lebih Kuat dari PM
Bos mafia tersohor Italia, Raffaele Cutolo, meninggal di penjara. Foto/REUTERS
A A A
ROMA - Bos mafia tersohor Italia , Raffaele Cutolo, meninggal di penjara hari Kamis. Sosoknya yang karismatik dianggap lebih kuat dari seorang perdana menteri, terlebih negara pernah meminta bantuannya ketika seorang politisi diculik kelompok teroris sayap kiri.

Cutolo adalah pemain kunci dalam salah satu periode kejahatan terorganisir paling berdarah di Napoli pada 1970-an dan 1980-an. Dia meninggal di penjara pada usia 79 tahun.



Media setempat melaporkan dia tidak sehat selama berbulan-bulan, tetapi meninggal kemarin karena septikemia di bangsal rumah sakit sebuah penjara di Parma, Italia utara.

Cutolo menghabiskan lebih dari 57 tahun di balik jeruji besi tetapi menjadi begitu kuat sehingga cabang mafia Camorra lainnya di Naples, Italia selatan, membayar iuran untuknya. Bahkan, negara pernah meminta bantuannya ketika seorang politisi diculik.

Lahir pada tahun 1941 di Ottaviano, sebuah kota di luar Napoli, "jalur hitam" Cutolo muncul ketika pada tahun 1963, pada usia 22 tahun, dia dipenjara seumur hidup karena membunuh seorang pria yang menghina saudara perempuannya.

Di penjara, karisma dan keahliannya sebagai penyair membuat dia dijuluki "Profesor", dan dia segera membangun pengikut di antara sesama narapidana yang berkembang ke dunia luar saat mereka dibebaskan.

Dari selnya dia membuat grup baru, La Nuova Camorra Organizzata—Organisasi Camorra baru—dengan hierarki dan aturan keanggotaan yang ketat, dan kemauan untuk menggunakan kekerasan.



Dia menantang keluarga Camorra lainnya dan pertempuran mereka bertanggung jawab atas salah satu periode paling berdarah dalam sejarah kejahatan terorganisir Italia, dengan lebih dari 250 pembunuhan pada tahun 1982 saja.

Pada satu titik Cutolo begitu kuat, dia memungut pajak atau iuran dari klan lain.

Cutolo juga memiliki kontak dengan dinas keamanan dan politisi, yang terpaksa meminta bantuannya untuk membebaskan seorang politisi regional, Ciro Cirillo, yang diculik oleh Red Brigades (Brigade Merah), sebuah kelompok teror sayap kiri, pada tahun 1981.

Hubungan politiknya juga memungkinkan dia untuk mendapatkan—melalui perantara—kontrak besar untuk membantu membangun kembali Irpinia, sebuah distrik yang hancur akibat gempa bumi pada tahun 1980 yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Cutolo tidak pernah mengungkapkan penyesalan atas kejahatannya, yang mengilhami banyak buku dan bahkan film, dan membawa rahasianya ke kuburannya.

“Dia adalah bos yang kuat, lebih dari seorang perdana menteri. Sebuah kekuatan yang menahannya di penjara sepanjang hidupnya," kata penulis Roberto Saviano, pakar Camorra, seperti dikutip dari harian La Stampa, Jumat (19/2/2021).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)