Duterte Minta AS Membayar Jika Ingin Pasukannya Tetap di Filipina

Sabtu, 13 Februari 2021 - 02:39 WIB
loading...
Duterte Minta AS Membayar...
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto/REUTERS/Dondi Tawatao
A A A
MANILA - Presiden Rodrigo Duterte mengakui bahwa "keadaan darurat" dari situasi geopolitik membuat kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di Filipina menjadi suatu keharusan. Namun, kali ini dia meminta Washington untuk membayar jika ingin pasukannya tetap di Manila.

“Saya mau berikan pemberitahuan, kalau ada agen Amerika di sini, kalau mau VFA [Visiting Forces Agreement], harus bayar. Anda harus membayar karena itu tanggung jawab bersama," kata Presiden Duterte pada Jumat malam.



“Bagian tanggung jawab Anda tidak datang gratis karena, bagaimanapun, ketika perang pecah, kita semua membayar,” ujarnya, selama pemeriksaan aset baru Angkatan Udara Filipina di Pangkalan Udara Clark, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (13/2/2021).

Duterte mengatakan dia senang menempatkan perasaan buruknya tentang AS dan fokus pada kerjasama, di tengah ketegangan yang membara di Laut China Selatan.

"Dulu, saya tersinggung, kami meminta begitu banyak dari mereka karena mereka telah mengambil begitu banyak dari kami secara gratis," katanya. "[Tetapi] keadaan mendesak saat itu membutuhkan kehadiran mereka [tentara Amerika] di sini."

Pada Februari 2020, Duterte membatalkan VFA yang berusia 20 tahun dengan AS, setelah Washington mencabut visa Ronald Dela Rosa, orang dekatnya yang sekarang jadi senator Filipina. Namun, pemimpin Filipina itu telah dua kali menunda langkah untuk mengusir pasukan AS.



Pada bulan November, pemerintah mengumumkan akan menangguhkan pembatalan VFA dalam enam bulan lagi, untuk menemukan pengaturan yang lebih ditingkatkan, saling menguntungkan, dapat disepakati bersama, dan lebih efektif serta bertahan lama.

Perjanjian tersebut memungkinkan pasukan AS untuk mengadakan latihan militer gabungan, pelatihan kontraintelijen dan untuk terlibat dalam misi bantuan kemanusiaan di Filipina.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Bagaimana Vatikan Memilih Pemimpin Gereja Katolik Baru?
Ucapan Para Pemimpin...
Ucapan Para Pemimpin Dunia atas Wafatnya Paus Fransiskus
Rekomendasi
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
Kedubes Vatikan Bakal...
Kedubes Vatikan Bakal Dibuka Besok untuk Masyarakat yang Ingin Berkabung Paus Fransiskus
Daftar 10 Miliarder...
Daftar 10 Miliarder Olahraga Terkaya versi Forbes di Tahun 2025
Berita Terkini
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
33 menit yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
2 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
3 jam yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
3 jam yang lalu
Siapa Saja Calon Paus...
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
4 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved