EU: Kami Pasti akan Pilih AS Ketimbang China
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) akan memilih Amerika Serikat (AS) daripada China. Dia juga mengundang Joe Biden untuk mendefinisikan kembali kebijakan Amerika terhadap China.
“Pendekatan multilateral dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Dunia pasca pandemi akan menunjukkan bahwa kami membutuhkan lebih banyak kerja sama internasional," kata Michel, saat berbicara di acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Dewan Atlantik.
Michel mengusulkan agar pemerintahan Biden bekerja sama dengan UE untuk membentuk kembali hubungan dengan China, terutama di tingkat perdagangan dan ekonomi.
"Karena kami pikir ada ketidakseimbangan yang serius, kekhawatiran tentang tingkat lapangan bermain dan timbal balik," kata Michel, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (11/2/2021).
Dia menunjukkan bahwa AS dan Eropa perlu mempromosikan nilai-nilai kita bersama, membela kepentingan bersama dan perlu terlibat dengan China dalam beberapa tantangan global seperti perubahan iklim atau Covid-19.
"Kami tidak memiliki model politik atau sosial yang sama seperti China. Kami tidak mengabaikan hak asasi manusia, supremasi hukum, nilai-nilai demokrasi," tukasnya.
“Pendekatan multilateral dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Dunia pasca pandemi akan menunjukkan bahwa kami membutuhkan lebih banyak kerja sama internasional," kata Michel, saat berbicara di acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Dewan Atlantik.
Michel mengusulkan agar pemerintahan Biden bekerja sama dengan UE untuk membentuk kembali hubungan dengan China, terutama di tingkat perdagangan dan ekonomi.
"Karena kami pikir ada ketidakseimbangan yang serius, kekhawatiran tentang tingkat lapangan bermain dan timbal balik," kata Michel, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (11/2/2021).
Dia menunjukkan bahwa AS dan Eropa perlu mempromosikan nilai-nilai kita bersama, membela kepentingan bersama dan perlu terlibat dengan China dalam beberapa tantangan global seperti perubahan iklim atau Covid-19.
"Kami tidak memiliki model politik atau sosial yang sama seperti China. Kami tidak mengabaikan hak asasi manusia, supremasi hukum, nilai-nilai demokrasi," tukasnya.
(esn)