Pakar: Ekonomi Israel Tak Siap Hadapi Serangan Siber Iran
loading...
A
A
A
Itu artinya, serangan siber Iran yang menargetkan Israel bisa merontokkan ekonomi rezim Zionis.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Iran untuk PBB Majid Takht-Ravanchi memperingatkan Israel untuk setiap pernyataan "provokatif" dan "salah".
Dia menekankan, “Republik Islam akan menanggapi setiap ancaman atau tindakan yang salah."
Dalam sepucuk surat pada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan yang dikirim pada Sabtu, Takht-Ravanchi mengatakan, "Rezim Israel baru-baru ini tidak hanya melipatgandakan pernyataan provokatif dan panasnya terhadap Republik Islam Iran tetapi juga berencana melakukan ancaman perangnya terhadap Iran."
"Contoh terbaru dari ancaman semacam itu adalah pernyataan yang dibuat kepala staf militer Israel pada 26 Januari 2021, di mana, di samping klaim sembrono atas program nuklir damai Iran, dia juga mengatakan angkatan bersenjata Israel menyiapkan sejumlah rencana operasional," papar dia.
Takht-Ravanchi melanjutkan, "Ancaman-ancaman ini merupakan pelanggaran berat terhadap Chapter 2 Piagam PBB dan memerlukan jawaban yang proporsional dari komunitas dunia, mengingat sejarah kelam serangan rezim Israel terhadap negara-negara di kawasan itu."
Dalam kasus serangan Israel, Takht-Ravanchi menegaskan, "Kami berhak membela diri dan menanggapi dengan pasti setiap ancaman atau tindakan yang salah oleh rezim Israel."
"Sangat jelas bahwa rezim Israel harus memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi tindakan salah yang tak terkendali," papar dia.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Iran untuk PBB Majid Takht-Ravanchi memperingatkan Israel untuk setiap pernyataan "provokatif" dan "salah".
Dia menekankan, “Republik Islam akan menanggapi setiap ancaman atau tindakan yang salah."
Dalam sepucuk surat pada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan yang dikirim pada Sabtu, Takht-Ravanchi mengatakan, "Rezim Israel baru-baru ini tidak hanya melipatgandakan pernyataan provokatif dan panasnya terhadap Republik Islam Iran tetapi juga berencana melakukan ancaman perangnya terhadap Iran."
"Contoh terbaru dari ancaman semacam itu adalah pernyataan yang dibuat kepala staf militer Israel pada 26 Januari 2021, di mana, di samping klaim sembrono atas program nuklir damai Iran, dia juga mengatakan angkatan bersenjata Israel menyiapkan sejumlah rencana operasional," papar dia.
Takht-Ravanchi melanjutkan, "Ancaman-ancaman ini merupakan pelanggaran berat terhadap Chapter 2 Piagam PBB dan memerlukan jawaban yang proporsional dari komunitas dunia, mengingat sejarah kelam serangan rezim Israel terhadap negara-negara di kawasan itu."
Dalam kasus serangan Israel, Takht-Ravanchi menegaskan, "Kami berhak membela diri dan menanggapi dengan pasti setiap ancaman atau tindakan yang salah oleh rezim Israel."
"Sangat jelas bahwa rezim Israel harus memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi tindakan salah yang tak terkendali," papar dia.
(sya)