Sudah Terlanjur, IMF Kirim Uang Rp4,9 Triliun ke Myanmar Sebelum Kudeta
loading...
A
A
A
“Waktu pencairan terakhir ke Myanmar sangat disayangkan,” ungkap dua sumber yang mengetahui pembayaran tersebut.
Dua sumber itu menyebut risiko penggunaan pembiayaan cepat yang memberi pemerintah keleluasaan atas bagaimana mereka membelanjakan uang tersebut.
Baca Juga: Ini 5 Bintang Tinggalkan Liga Primer di Bursa Januari 2021
“Skenario kasus terbaik adalah bahwa pemerintah Myanmar yang bangkit dari kekacauan politik saat ini akan membelanjakan uang tersebut secara tepat karena ingin memiliki hubungan yang produktif dengan IMF,” papar salah satu sumber.
Mitra IMF di Myanmar adalah Bank Sentral Myanmar. Sumber tersebut menyatakan harapannya Bank Sentral Myanmar dapat mempertahankan independensi dari Kementerian Keuangan.
Tetapi pada Selasa, militer Myanmar yang berkuasa menunjuk Than Nyein sebagai gubernur bank sentral baru negara itu, mengembalikannya ke jabatan yang sebelumnya dia pegang antara 2007-2013, selama pemerintahan junta terakhir.
Bank Dunia, yang telah memberikan lebih dari USD150 juta dalam pembiayaan ke Myanmar sejak pandemi dimulai setahun yang lalu, mengatakan pada Senin bahwa pihaknya sangat prihatin tentang kudeta militer itu.
Bank Dunia memperingatkan bahwa Myanmar berisiko mengalami kemunduran besar pada transisi negara dan prospek pembangunannya.
Dua sumber itu menyebut risiko penggunaan pembiayaan cepat yang memberi pemerintah keleluasaan atas bagaimana mereka membelanjakan uang tersebut.
Baca Juga: Ini 5 Bintang Tinggalkan Liga Primer di Bursa Januari 2021
“Skenario kasus terbaik adalah bahwa pemerintah Myanmar yang bangkit dari kekacauan politik saat ini akan membelanjakan uang tersebut secara tepat karena ingin memiliki hubungan yang produktif dengan IMF,” papar salah satu sumber.
Mitra IMF di Myanmar adalah Bank Sentral Myanmar. Sumber tersebut menyatakan harapannya Bank Sentral Myanmar dapat mempertahankan independensi dari Kementerian Keuangan.
Tetapi pada Selasa, militer Myanmar yang berkuasa menunjuk Than Nyein sebagai gubernur bank sentral baru negara itu, mengembalikannya ke jabatan yang sebelumnya dia pegang antara 2007-2013, selama pemerintahan junta terakhir.
Bank Dunia, yang telah memberikan lebih dari USD150 juta dalam pembiayaan ke Myanmar sejak pandemi dimulai setahun yang lalu, mengatakan pada Senin bahwa pihaknya sangat prihatin tentang kudeta militer itu.
Bank Dunia memperingatkan bahwa Myanmar berisiko mengalami kemunduran besar pada transisi negara dan prospek pembangunannya.
(sya)