Masjidil Haram di Makkah Terima 7,5 Juta Jamaah dalam 4 Bulan Terakhir
loading...
A
A
A
RIYADH - Hampir 7,5 juta orang menjalankan umrah dan salat di Masjidil Haram di Makkah selama empat bulan terakhir.
Baca Juga: Demonstran Turki Sebar Poster Ka'bah dengan Bendera LGBT Picu Kemarahan
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan 1,9 juta orang melakukan umrah dan 5,5 juta orang salat di Masjidil Haram antara 4 Oktober dan 30 Januari.
Layanan di Masjidil Haram sempat ditangguhkan karena pandemi COVID-19 lalu dilanjutkan lagi sejak 4 Oktober.
Direktur Departemen Umum untuk Keramaian dan Promosi di Presidensi, Osama Al-Hujaili mengatakan, “Otoritas telah mencurahkan semua energinya untuk melayani para peziarah dan menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi mereka."
Dia menambahkan, saat umrah kembali dilaksanakan, secara bertahap sudah diberlakukan kewaspadaan kesehatan dan penambahan jalur sehingga jamaah dan jamaah dapat menjaga jarak sosial aman yang direkomendasikan.
Lihat video: Pengungsi Rohingya Tewas Gantung Diri di Pondok Penampungan
Ketika fase ketiga dimulai, pada 1 November, Al-Hujaili mengatakan jalur tambahan dibuat di dekat Ka'bah untuk digunakan para lansia dan penyandang disabilitas.
Jalur pertama yang memiliki panjang 155 meter dapat menampung 45 kursi roda dan membutuhkan waktu antara 10 dan 15 menit untuk memutarnya.
Jalur kedua, yang paling dekat dengan Ka'bah, panjangnya 145 meter, dapat menampung 50 orang, dan digunakan oleh para lansia yang tidak membutuhkan kursi roda.
Situasi pandemi virus corona membuat Arab Saudi terus waspada mencegah penyebaran virus tersebut.
Langkah terbaru yang diambil Saudi adalah melarang masuk warga asing dari 20 negara, termasuk warga Indonesia.
Baca Juga: 3.000 Dosis Vaksin COVID-19 Palsu Dibuat di China untuk Diekspor
Pelarangan masuk sementara itu karena pandemi Covid-19 belum terkendali dan muncul varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan.
Varian baru Covid-19 lebih cepat menular dan kini telah menyebar ke berbagai negara di penjuru dunia.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Baca Juga: Demonstran Turki Sebar Poster Ka'bah dengan Bendera LGBT Picu Kemarahan
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan 1,9 juta orang melakukan umrah dan 5,5 juta orang salat di Masjidil Haram antara 4 Oktober dan 30 Januari.
Layanan di Masjidil Haram sempat ditangguhkan karena pandemi COVID-19 lalu dilanjutkan lagi sejak 4 Oktober.
Direktur Departemen Umum untuk Keramaian dan Promosi di Presidensi, Osama Al-Hujaili mengatakan, “Otoritas telah mencurahkan semua energinya untuk melayani para peziarah dan menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi mereka."
Dia menambahkan, saat umrah kembali dilaksanakan, secara bertahap sudah diberlakukan kewaspadaan kesehatan dan penambahan jalur sehingga jamaah dan jamaah dapat menjaga jarak sosial aman yang direkomendasikan.
Lihat video: Pengungsi Rohingya Tewas Gantung Diri di Pondok Penampungan
Ketika fase ketiga dimulai, pada 1 November, Al-Hujaili mengatakan jalur tambahan dibuat di dekat Ka'bah untuk digunakan para lansia dan penyandang disabilitas.
Jalur pertama yang memiliki panjang 155 meter dapat menampung 45 kursi roda dan membutuhkan waktu antara 10 dan 15 menit untuk memutarnya.
Jalur kedua, yang paling dekat dengan Ka'bah, panjangnya 145 meter, dapat menampung 50 orang, dan digunakan oleh para lansia yang tidak membutuhkan kursi roda.
Situasi pandemi virus corona membuat Arab Saudi terus waspada mencegah penyebaran virus tersebut.
Langkah terbaru yang diambil Saudi adalah melarang masuk warga asing dari 20 negara, termasuk warga Indonesia.
Baca Juga: 3.000 Dosis Vaksin COVID-19 Palsu Dibuat di China untuk Diekspor
Pelarangan masuk sementara itu karena pandemi Covid-19 belum terkendali dan muncul varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan.
Varian baru Covid-19 lebih cepat menular dan kini telah menyebar ke berbagai negara di penjuru dunia.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(sya)