Kudeta Militer Dapat Porak-Porandakan Ekonomi Myanmar
loading...
A
A
A
"Sejauh ini damai, tanpa protes, tetapi emosi kuat dan orang-orang kesal," ungkap dia, dilansir BBC.
Dia mengatakan kemungkinan kudeta akan berdampak pada ekonomi, tetapi efek dari sanksi barat apa pun akan bergantung pada apakah sanksi itu luas atau mereka menargetkan para pemimpin kudeta.
Namun, efek sanksi dapat dibatasi karena sebagian besar investasi asing berasal dari Asia.
"Ini akan berdampak psikologis, tetapi angka dolar yang sebenarnya masuk, kami tidak pernah bergantung pada investasi barat," ujar dia.
Dia mengatakan keterlibatan adalah pendekatan yang lebih baik daripada sanksi, yang menghukum perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab.
"Anda memiliki perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab yang mematuhi standar Eropa atau AS yang ironisnya paling terpengaruh oleh sanksi," ungkap dia.
Presiden American Apparel & Footwear Association Stephen Lamar mengatakan banyak anggota kelompok perdagangan itu berbisnis di Myanmar dan menganggap kudeta itu sangat memprihatinkan.
"Hati dan doa kami bersama rakyat Myanmar untuk penyelesaian yang cepat, damai, dan demokratis untuk krisis ini, yang tidak menghilangkan kemajuan ekonomi yang dibuat oleh orang-orang pekerja keras di Myanmar," papar dia.
Seorang juru bicara H&M mengatakan perusahaan sedang memantau peristiwa dan melakukan kontak dekat dengan para pemasok, tetapi tidak memiliki rencana segera untuk mengubah strategi.
"Kami terus mengikuti perkembangan, tetapi menahan diri dari berspekulasi tentang apa artinya ini bagi kami di masa depan," ungkap juru bicara H&M itu.
Dia mengatakan kemungkinan kudeta akan berdampak pada ekonomi, tetapi efek dari sanksi barat apa pun akan bergantung pada apakah sanksi itu luas atau mereka menargetkan para pemimpin kudeta.
Namun, efek sanksi dapat dibatasi karena sebagian besar investasi asing berasal dari Asia.
"Ini akan berdampak psikologis, tetapi angka dolar yang sebenarnya masuk, kami tidak pernah bergantung pada investasi barat," ujar dia.
Dia mengatakan keterlibatan adalah pendekatan yang lebih baik daripada sanksi, yang menghukum perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab.
"Anda memiliki perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab yang mematuhi standar Eropa atau AS yang ironisnya paling terpengaruh oleh sanksi," ungkap dia.
Presiden American Apparel & Footwear Association Stephen Lamar mengatakan banyak anggota kelompok perdagangan itu berbisnis di Myanmar dan menganggap kudeta itu sangat memprihatinkan.
"Hati dan doa kami bersama rakyat Myanmar untuk penyelesaian yang cepat, damai, dan demokratis untuk krisis ini, yang tidak menghilangkan kemajuan ekonomi yang dibuat oleh orang-orang pekerja keras di Myanmar," papar dia.
Seorang juru bicara H&M mengatakan perusahaan sedang memantau peristiwa dan melakukan kontak dekat dengan para pemasok, tetapi tidak memiliki rencana segera untuk mengubah strategi.
"Kami terus mengikuti perkembangan, tetapi menahan diri dari berspekulasi tentang apa artinya ini bagi kami di masa depan," ungkap juru bicara H&M itu.