Tujuh Lansia Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Pfizer
loading...
A
A
A
MADRID - Wabah COVID-19 menyerang sebuah panti jompo di Spanyol . Seluruh penghuni panti yang berjumlah 78 orang dinyatakan positif COVID-19 dan tujuh lainnya meninggal setelah mendapatkan dosis pertama vaksin Pfizer .
Wabah besar itu terjadi di panti jompo Lagartera Residency di daerah Toledo, barat daya Ibu Kota Madrid.
Menurut kantor berita Spanyol EFE sebagian besar dari mereka yang meninggal karena virus itu memiliki penyakit bawaan, sementara empat penghuni lainnya saat ini dirawat di rumah sakit, dan 12 staf panti jompo itu telah terinfeksi.
Sebanyak 33 staf panti tersebut sekarang harus menunjukkan hasil tes PCR negatif sebelum mulai bekerja, dan seorang juru bicara mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan untuk menahan penyebaran virus telah dilakukan setiap saat.
“Pada 13 Januari, semua penghuni, termasuk staf panti jompo, divaksinasi dengan dosis pertama vaksin Pfizer, dan setelah enam hari gejala pertama mulai muncul pada sepuluh warga,” kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (2/2/2021).
Beberapa anggota staf mulai sakit karena virus lima hari setelah diinokulasi.
Pada 21 Januari, manajemen menyetujui keputusan untuk menguji semua penghuni panti jompo dan mengkarantina mereka kamarnya, dengan pihak keluarga diberitahu tentang perpindahan tersebut.
Hasil pengujian, pada 25 Januari, menunjukkan bahwa semua warga telah terjangkit virus, yang kemudian juga dinyatakan positif di kemudian hari.
The Lagartera Residence for the Elderly menegaskan wabah saat ini adalah yang pertama, setelah terbebas dari virus Corona selama dua gelombang infeksi pertama.
Dosis vaksin berikutnya akan diberikan di rumah pada 3 Februari, dan putaran tes PCR berikutnya akan dilakukan pada 5 Februari.
Di seluruh Spanyol, hampir 1,5 juta orang telah disuntik dengan vaksin Pfizer atau Moderna.
Pada bulan Desember, Mahkamah Agung Spanyol memerintahkan penyelidikan kematian di panti jompo, yang menjadi perhatian utama saat awal pandemi, 69 persen dari semua kematian akibat COVID-19 antara 6 April dan 20 Juni.
Lebih dari 58.000 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Spanyol dan secara total negara itu telah mendaftarkan lebih dari 2,7 juta kasus virus Corona.
Wabah besar itu terjadi di panti jompo Lagartera Residency di daerah Toledo, barat daya Ibu Kota Madrid.
Menurut kantor berita Spanyol EFE sebagian besar dari mereka yang meninggal karena virus itu memiliki penyakit bawaan, sementara empat penghuni lainnya saat ini dirawat di rumah sakit, dan 12 staf panti jompo itu telah terinfeksi.
Sebanyak 33 staf panti tersebut sekarang harus menunjukkan hasil tes PCR negatif sebelum mulai bekerja, dan seorang juru bicara mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan untuk menahan penyebaran virus telah dilakukan setiap saat.
“Pada 13 Januari, semua penghuni, termasuk staf panti jompo, divaksinasi dengan dosis pertama vaksin Pfizer, dan setelah enam hari gejala pertama mulai muncul pada sepuluh warga,” kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (2/2/2021).
Beberapa anggota staf mulai sakit karena virus lima hari setelah diinokulasi.
Pada 21 Januari, manajemen menyetujui keputusan untuk menguji semua penghuni panti jompo dan mengkarantina mereka kamarnya, dengan pihak keluarga diberitahu tentang perpindahan tersebut.
Hasil pengujian, pada 25 Januari, menunjukkan bahwa semua warga telah terjangkit virus, yang kemudian juga dinyatakan positif di kemudian hari.
The Lagartera Residence for the Elderly menegaskan wabah saat ini adalah yang pertama, setelah terbebas dari virus Corona selama dua gelombang infeksi pertama.
Dosis vaksin berikutnya akan diberikan di rumah pada 3 Februari, dan putaran tes PCR berikutnya akan dilakukan pada 5 Februari.
Di seluruh Spanyol, hampir 1,5 juta orang telah disuntik dengan vaksin Pfizer atau Moderna.
Pada bulan Desember, Mahkamah Agung Spanyol memerintahkan penyelidikan kematian di panti jompo, yang menjadi perhatian utama saat awal pandemi, 69 persen dari semua kematian akibat COVID-19 antara 6 April dan 20 Juni.
Lebih dari 58.000 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Spanyol dan secara total negara itu telah mendaftarkan lebih dari 2,7 juta kasus virus Corona.
(ber)