Iran Siap Ladeni Tantangan Israel
loading...
A
A
A
Pernyataan Kochavi datang hampir seminggu setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang mengisyaratkan dia ingin kembali berdialog dengan Iran.
Pendahulunya Donald Trump telah secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan nuklir yang dibuat Teheran dengan kekuatan-kekuatan utama dunia pada 2018.
Tim Biden berpendapat Iran harus terlebih dahulu kembali mematuhi dengan ketat komitmen nuklirnya berdasarkan kesepakatan dengan Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat.
Teheran telah menuntut pencabutan sanksi hukuman "tanpa syarat" terlebih dahulu, dan meminta Washington untuk berhenti berusaha untuk "mengekstraksi konsesi".
Israel menolak kesepakatan nuklir itu, dan Kochavi menegaskan kembali pandangannya bahwa kesepakatan apapun yang menyerupai kesepakatan 2015 adalah hal yang buruk, baik secara strategis maupun operasional.
"Tekanan terhadap Iran harus dilanjutkan. Iran tidak boleh memiliki kapasitas untuk mengembangkan bom nuklir," tegasnya.
Pendahulunya Donald Trump telah secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan nuklir yang dibuat Teheran dengan kekuatan-kekuatan utama dunia pada 2018.
Tim Biden berpendapat Iran harus terlebih dahulu kembali mematuhi dengan ketat komitmen nuklirnya berdasarkan kesepakatan dengan Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat.
Teheran telah menuntut pencabutan sanksi hukuman "tanpa syarat" terlebih dahulu, dan meminta Washington untuk berhenti berusaha untuk "mengekstraksi konsesi".
Israel menolak kesepakatan nuklir itu, dan Kochavi menegaskan kembali pandangannya bahwa kesepakatan apapun yang menyerupai kesepakatan 2015 adalah hal yang buruk, baik secara strategis maupun operasional.
"Tekanan terhadap Iran harus dilanjutkan. Iran tidak boleh memiliki kapasitas untuk mengembangkan bom nuklir," tegasnya.
(ber)