AS Kerahkan Kapal Induk saat Pesawat Pembom Nuklir China Usik Taiwan

Senin, 25 Januari 2021 - 05:58 WIB
loading...
A A A
"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," kata kementerian itu dalam pernyataan singkat di situsnya.

Washington mengecam Beijing atas tindakan tersebut, mengkritik upaya China yang sedang berlangsung untuk mengintimidasi tetangganya.

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai."



Pernyataan tersebut dapat mengindikasikan bahwa pemerintahan Biden akan terus melibatkan diri dengan Taiwan, yang membuat China kecewa. Pemerintahan Donald Trump, pendahulu Biden, telah meningkatkan keterlibatannya dengan Taipei, memublikasikan beberapa kunjungan tingkat tinggi dan menyegel sejumlah kesepakatan senjata dengan pulau itu.

Departemen Luar Negeri juga mengatakan AS akan terus mendukung penyelesaian damai masalah lintas selat, sesuai dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan. Departemen itu menambahkan bahwa komitmen Washington untuk Taipei adalah "kokoh" dan berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Asia.

Memang, calon menteri luar negeri AS pilihan Biden; Antony Blinken, mengatakan pekan lalu selama sidang konfirmasi bahwa dia mendukung keterlibatan AS yang lebih besar dengan Taiwan.

Namun, beberapa bahasa dalam pernyataan itu secara nyata diturunkan dari retorika yang berapi-api dari pemerintahan Trump, termasuk janji untuk mendukung komunike yang disepakati dengan China tentang status politik Taiwan.

Meningkatnya dendam dan persaingan antara China dan AS telah memicu kekhawatiran bahwa konflik skala penuh dapat pecah—dengan Taiwan terperangkap di tengahnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)