Sejumlah Penyintas Covid-19 Dihantui Kehilangan Indra Penciuman dan Pengecap

Minggu, 24 Januari 2021 - 23:00 WIB
loading...
A A A
Penelitian telah mengaitkan anosmia dengan isolasi sosial dan anhedonia, ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, serta rasa keterasingan dan isolasi yang aneh.



Sandeep Robert Datta, seorang profesor neurobiologi di Harvard Medical School menuturkan, ingatan dan emosi terkait erat dengan penciuman, dan sistem penciuman memainkan peran penting meskipun sebagian besar tidak dikenal dalam kesejahteraan emosional.

“Anda menganggapnya sebagai rasa bonus estetika. Tapi ketika seseorang ditolak indra penciumannya, itu mengubah cara mereka memandang lingkungan dan tempatnya di lingkungan. Rasa sejahtera orang menurun. Ini bisa sangat menggelisahkan dan membingungkan," ujarnya.

Banyak penderita menggambarkan kehilangan kedua kemampuan itu sebagai sesuatu sangat menjengkelkan, bahkan melemahkan, terlebih lagi karena itu tidak terlihat oleh orang lain.



“Penciuman bukanlah sesuatu yang kami perhatikan, sampai akhirnya hilang. Kemudian orang-orang menyadarinya, dan itu sangat menyedihkan. Tidak ada yang sama persis," ungkap Pamela Dalton, yang mempelajari kaitan bau dengan kognisi dan emosi di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia.

Ilmuwan Inggris mempelajari pengalaman 9.000 pasien Covid-19 yang bergabung dengan grup dukungan Facebook yang dibentuk oleh grup amal AbScent antara 24 Maret hingga 30 September, tahun lalu.

Banyak anggota mengatakan bahwa mereka tidak hanya kehilangan kesenangan dalam makan, tetapi juga dalam bersosialisasi. Kehilangan tersebut telah melemahkan ikatan mereka dengan orang lain, mempengaruhi hubungan intim dan membuat mereka merasa terisolasi, bahkan terlepas dari kenyataan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2140 seconds (0.1#10.140)