Pandemi Virus Corona Intai Kamp Pengungsi Rohingya

Jum'at, 15 Mei 2020 - 22:33 WIB
loading...
A A A
Negara berpenduduk 160 juta orang ini telah melakukan lockdown dan telah menunjukkan peningkatan yang cepat kasus virus Corona dalam beberapa hari terakhir, dengan hampir 19.000 kasus dan 300 kematian pada Kamis malam.

Seorang pejabat senior AS yang telah mengunjungi para pengungsi mengatakan hanya masalah waktu bagi virus itu untuk mencapai kamp pengungsian.

"Kamp pengungsi sangat ramai. Virus Covid akan menyebar sangat cepat ke sana," kata Sam Brownback, duta besar untuk kebebasan beragama internasional.

Pengacara senior Refugees International untuk hak asasi manusia, Daniel Sullivan, mengatakan kasus Covid-19 pertama adalah "realisasi dari skenario mimpi buruk".

"Kami sedang melihat prospek yang sangat nyata bahwa ribuan orang mungkin meninggal karena Covid-19, dengan tidak ada tempat perawatan intensif di kamp-kamp pengungsian," kata Shamim Jahan dari Save the Children

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan lainnya juga mengkritik Bangladesh karena memotong akses internet di kamp-kamp itu. Pihak berwenang beralasan itu dilakukan untuk memerangi perdagangan narkoba dan kegiatan kriminal lainnya.

Kurangnya akses internet berarti informasi sulit didapat dan munculnya desas-desus, misalnya virus Corona selalu berakibat fatal.

"Komunikasi terbuka sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan melacak penyebaran penyakit," kata Sullivan.

"Saya telah menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk memberikan akses internet. Sepertinya saya menggelikan bahwa mereka tidak," kata Brownback kepada wartawan di Washington.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)