Erdogan: Penyerbuan Parlemen AS Adalah Aib dan Mengejutkan Umat Manusia
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut serangan terhadap gedung Parlemen Amerika Serikat (AS) oleh pendukung Donald Trump sebagai aib yang telah mengejutkan umat manusia. Ini adalah kecaman terbaru dari pemimpin dunia soal penyerbuan tersebut.
Erdogan sangat menyayangkan serangan, yang ditujukan untuk membatalkan kemenangan Joe Biden dan merupakan aib bagi negara yang merupakan tanah kelahiran demokrasi tersebut. ( )
Seperti diketahui, total lima orang meninggal dalam kekerasan tersebut. Terbaru adalah seorang personel Kepolisian US Capitol, Brian Sicknick, telah meninggal karena luka-luka yang dideritanya.
Terkait dengan transisi, Trump mengumumkan bahwa dia akan mengalihkan kekuasaan kepada Biden pada 20 Januari, meskipun dia tidak setuju dengan hasil pemilihan negara itu. Pernyataan ini datang setelah Parlemen AS mengesahkan hasil pilpres AS.
"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari,"kata Trump dalam pernyataan yang diunggah di laman Twitter Wakil Kepala Staf Komunikasi dan Direktur Media Sosial Gedung Putih, Dan Scavino.
"Saya selalu mengatakan kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung. Sementara ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk membuat Amerika hebat lagi!" sambungnya.
Erdogan sangat menyayangkan serangan, yang ditujukan untuk membatalkan kemenangan Joe Biden dan merupakan aib bagi negara yang merupakan tanah kelahiran demokrasi tersebut. ( )
Seperti diketahui, total lima orang meninggal dalam kekerasan tersebut. Terbaru adalah seorang personel Kepolisian US Capitol, Brian Sicknick, telah meninggal karena luka-luka yang dideritanya.
Terkait dengan transisi, Trump mengumumkan bahwa dia akan mengalihkan kekuasaan kepada Biden pada 20 Januari, meskipun dia tidak setuju dengan hasil pemilihan negara itu. Pernyataan ini datang setelah Parlemen AS mengesahkan hasil pilpres AS.
"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari,"kata Trump dalam pernyataan yang diunggah di laman Twitter Wakil Kepala Staf Komunikasi dan Direktur Media Sosial Gedung Putih, Dan Scavino.
"Saya selalu mengatakan kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung. Sementara ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk membuat Amerika hebat lagi!" sambungnya.
(esn)