Dunia Soroti Strategi RI Dahulukan Vaksinasi Para Pekerja, Bukan Lansia
loading...
A
A
A
Indonesia memiliki kesepakatan untuk menerima 125,5 juta dosis suntikan CoronaVac Sinovac, dan 3 juta dosis pertama sudah ada di Indonesia.
Pengiriman vaksin Pfizer ke negara tersebut diharapkan dimulai pada kuartal ketiga, sedangkan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford akan mulai didistribusikan pada kuartal kedua.
“Saya rasa tidak ada yang bisa terlalu dogmatis tentang pendekatan yang tepat,” ungkap Peter Collignon, profesor penyakit menular di Australian National University.
Dia menambahkan strategi Indonesia dapat memperlambat penyebaran penyakit, meskipun mungkin tidak mempengaruhi tingkat kematian.
“Indonesia melakukan hal yang berbeda dengan AS dan Eropa itu bernilai, karena ini akan memberi tahu kita (apakah) Anda akan melihat efek yang lebih dramatis di Indonesia daripada Eropa atau AS karena strategi yang mereka lakukan, tetapi saya tidak pikir semua orang tahu jawabannya," tutur dia.
Profesor Dale Fisher dari Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin di National University of Singapore mengatakan dia memahami dasar pemikiran pendekatan Indonesia.
“Orang dewasa yang bekerja dengan umur lebih muda umumnya lebih aktif, lebih sosial dan lebih banyak bepergian sehingga strategi ini seharusnya mengurangi penularan komunitas lebih cepat daripada memvaksinasi orang yang lebih tua,” tutur dia.
“Tentu saja orang tua lebih berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, jadi memvaksinasi mereka memiliki alasan alternatif. Saya melihat manfaat dari kedua strategi tersebut," ungkap dia.
Kekebalan Kawanan
Dengan memvaksinasi kelompok yang lebih aktif secara sosial dan ekonomi terlebih dahulu, pejabat pemerintah Indonesia berharap pemerintah dapat segera mencapai kekebalan kawanan.
Pengiriman vaksin Pfizer ke negara tersebut diharapkan dimulai pada kuartal ketiga, sedangkan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford akan mulai didistribusikan pada kuartal kedua.
“Saya rasa tidak ada yang bisa terlalu dogmatis tentang pendekatan yang tepat,” ungkap Peter Collignon, profesor penyakit menular di Australian National University.
Dia menambahkan strategi Indonesia dapat memperlambat penyebaran penyakit, meskipun mungkin tidak mempengaruhi tingkat kematian.
“Indonesia melakukan hal yang berbeda dengan AS dan Eropa itu bernilai, karena ini akan memberi tahu kita (apakah) Anda akan melihat efek yang lebih dramatis di Indonesia daripada Eropa atau AS karena strategi yang mereka lakukan, tetapi saya tidak pikir semua orang tahu jawabannya," tutur dia.
Profesor Dale Fisher dari Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin di National University of Singapore mengatakan dia memahami dasar pemikiran pendekatan Indonesia.
“Orang dewasa yang bekerja dengan umur lebih muda umumnya lebih aktif, lebih sosial dan lebih banyak bepergian sehingga strategi ini seharusnya mengurangi penularan komunitas lebih cepat daripada memvaksinasi orang yang lebih tua,” tutur dia.
“Tentu saja orang tua lebih berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, jadi memvaksinasi mereka memiliki alasan alternatif. Saya melihat manfaat dari kedua strategi tersebut," ungkap dia.
Kekebalan Kawanan
Dengan memvaksinasi kelompok yang lebih aktif secara sosial dan ekonomi terlebih dahulu, pejabat pemerintah Indonesia berharap pemerintah dapat segera mencapai kekebalan kawanan.