Dunia Soroti Strategi RI Dahulukan Vaksinasi Para Pekerja, Bukan Lansia

Selasa, 05 Januari 2021 - 13:01 WIB
loading...
Dunia Soroti Strategi RI Dahulukan Vaksinasi Para Pekerja, Bukan Lansia
Polisi bersenjata menjaga truk pengangkut vaksin Sinovac di Palembang, 4 Januari 2020. Foto/Antara/REUTERS
A A A
JAKARTA - Saat Indonesia bersiap memulai vaksinasi massal melawan COVID-19, rencana memprioritaskan orang dewasa usia kerja daripada warga lanjut usia (lansia), disoroti dunia.

Strategi vaksinasi itu bertujuan mencapai kekebalan kawanan dengan cepat dan menghidupkan kembali ekonomi.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang sudah mulai vaksinasi memprioritaskan lansia yang lebih rentan terhadap penyakit pernafasan.

Berikut ini adalah pandangan para ahli tentang manfaat dan risiko pendekatan Indonesia, di mana orang dewasa usia kerja akan divaksinasi setelah petugas kesehatan garis depan dan pegawai negeri. (Baca Juga: Mengerikan, Semua Pasien di ICU Meninggal karena Pasokan Oksigen Habis)

Indonesia berencana memulai penyuntikan massal dengan vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech China. (Lihat Infografis: Ratusan Warga Israel Terinfeksi Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin)

Otoritas mengatakan belum memiliki cukup data tentang kemanjuran vaksin tersebut pada orang tua karena uji klinis yang sedang berlangsung di negara tersebut melibatkan orang berusia 18-59 tahun. (Lihat Video: Tidak Beridentitas, Ini Cara Kerja Drone Bawah Laut yang Ditemukan Nelayan)

"Kami tidak melawan tren," ungkap Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, dilansir Reuters.



Dia menambahkan pihak berwenang akan menunggu rekomendasi dari BPOM untuk memutuskan rencana vaksinasi untuk orang tua.

Saat Inggris dan Amerika Serikat memulai imunisasi dengan suntikan yang dikembangkan Pfizer Inc dan mitranya BioNTech yang menunjukkan vaksin tersebut bekerja dengan baik pada semua usia, Indonesia pada awalnya hanya memiliki akses ke vaksin Sinovac.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)