Iran Sita Kapal Tanker Berbendera Korsel, Seoul Tuntut Pembebasan

Selasa, 05 Januari 2021 - 09:54 WIB
loading...
A A A
"Rezim Iran terus mengancam hak navigasi dan kebebasan di Teluk Persia sebagai bagian dari upaya yang jelas untuk memeras masyarakat internasional agar mengurangi tekanan sanksi," ungkap seorang perwakilan Departemen Luar Negeri AS.

“Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasinya,” papar juru bicara Deplu AS Rebecca Rebarich dalam menanggapi pertanyaan Reuters.

Insiden itu terjadi menjelang kunjungan wakil menteri luar negeri Korea Selatan ke Teheran.

Khatibzadeh mengatakan kunjungan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, di mana para pejabat akan membahas permintaan Iran agar Korea Selatan mengeluarkan USD7 miliar yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018 setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam negara besar.

Sesuai kesepakatan itu, Iran setuju mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Iran membalas tindakan AS dengan melewati pembatasan kesepakatan selangkah demi selangkah.

Dalam langkah yang dapat mempersulit upaya Presiden terpilih AS Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut, Teheran mengatakan telah melanjutkan pengayaan uranium 20% di fasilitas nuklir bawah tanah Fordow.

Perusahaan Inggris Ambrey mengatakan kapal berbendera Korea Selatan, yang dimiliki DM Shipping Co, telah berangkat dari Petroleum Chemical Quay di Jubail, di Arab Saudi, sebelum insiden tersebut.

Perusahaan keamanan maritim lainnya, Dryad Global, mengatakan di situs webnya bahwa, “Kapal tanker kimia itu kemungkinan telah ditahan pasukan Iran di Selat Hormuz saat masuk ke Fujairah di Uni Emirat Arab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)