Sadis, Milisi Houthi Pukuli Ibu Hamil Hingga Tewas di Depan Anak-anaknya
loading...
A
A
A
SANAA - Milisi Houthi dilaporkan telah memukuli seorang ibu hamil sampai mati di Ibb, Yaman , di depan keempat anak-anaknya. Aksi sadis itu dilakukan saat mereka menggerebek rumah korban untuk menangkap suaminya.
Media lokal Yaman mengatakan serangan itu terjadi pada Kamis lalu ketika gerilyawan Houthi tiba dengan kendaraan lapis baja menyerbu rumah korban yang diidentifikasi sebagai Ahlam al-Ashari di distrik al-Odain di provinsi Ibb Yaman.
Ibu berusia 29 tahun itu dipukuli dengan brutal di berbagai bagian tubuhnya dan menderita beberapa luka dalam di kepala dan wajahnya. Luka-luka inilah yang menyebabkan kematiannya segera setelah dia dipindahkan ke Rumah Sakit al-Odain untuk merawatnya, menurut outlet media lokal Yaman.
Taiz Center untuk Hak Asasi Manusia telah menyerukan penyelidikan segera atas pembunuhan ibu muda itu dan meminta pertanggungjawaban Houthi atas kematiannya.
“Taiz Center menekankan perlunya mengungkap keadaan kasus tersebut, menuntut para pelaku dan menghentikan perusakan berulang serta serangan berturut-turut terhadap hak asasi manusia," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Taiz Center.
"Kejahatan ini merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan hukum internasional serta hak asasi manusia, dan mencerminkan runtuhnya hak dan kebebasan yang mengerikan di wilayah di bawah kendali kudeta milisi dan meningkatnya jumlah kejahatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Houthi," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/12/2020).(Baca juga: Prancis Sebut Serangan Houthi Terhadap Saudi Bagian Proxy Iran )
Ayah korban, Ali Abdulkarim al-Ashari membenarkan kejadian sadis itu. Dalam pengaduan yang diterbitkan oleh aktivis di media sosial orang-orang bersenjata dari Departemen Keamanan al-Odain menyerbu rumah putrinya dan menyerang dia serta anak-anaknya, yang menyebabkan kematiannya.
Suami korban muncul dalam video dengan kesedihan dan mencari bantuan.
“Di mana mereka yang mengaku mendukung yang tertindas. Mereka membunuh ibu anak-anak saya. Anak-anak saya menjadi yatim piatu. Di mana 'tuan' yang mengklaim mendukung keadilan," kata sang suami, mengacu pada pemimpin Houthi Abdulmalik al-Houthi.
Tahun lalu, sebuah kelompok hak asasi mengatakan bahwa milisi Houthi di Yaman menahan puluhan wanita tanpa membawa mereka ke pengadilan atau menuntut mereka dengan kejahatan, seringkali menyiksa para tahanan dan memeras keluarga mereka.(Baca juga: Gunakan Rudal Iran, Houthi Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi )
Investigasi Associated Press pada Desember lalu menunjukkan bahwa ribuan warga Yaman telah dipenjara oleh milisi Houthi selama lima tahun perang Yaman. Banyak dari mereka mengalami penyiksaan yang ekstrem - wajah mereka dipukul dengan tongkat, digantung dengan rantai di pergelangan tangan atau alat kelamin selama berminggu-minggu, dan dibakar dengan asam.
Media lokal Yaman mengatakan serangan itu terjadi pada Kamis lalu ketika gerilyawan Houthi tiba dengan kendaraan lapis baja menyerbu rumah korban yang diidentifikasi sebagai Ahlam al-Ashari di distrik al-Odain di provinsi Ibb Yaman.
Ibu berusia 29 tahun itu dipukuli dengan brutal di berbagai bagian tubuhnya dan menderita beberapa luka dalam di kepala dan wajahnya. Luka-luka inilah yang menyebabkan kematiannya segera setelah dia dipindahkan ke Rumah Sakit al-Odain untuk merawatnya, menurut outlet media lokal Yaman.
Taiz Center untuk Hak Asasi Manusia telah menyerukan penyelidikan segera atas pembunuhan ibu muda itu dan meminta pertanggungjawaban Houthi atas kematiannya.
“Taiz Center menekankan perlunya mengungkap keadaan kasus tersebut, menuntut para pelaku dan menghentikan perusakan berulang serta serangan berturut-turut terhadap hak asasi manusia," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Taiz Center.
"Kejahatan ini merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan hukum internasional serta hak asasi manusia, dan mencerminkan runtuhnya hak dan kebebasan yang mengerikan di wilayah di bawah kendali kudeta milisi dan meningkatnya jumlah kejahatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Houthi," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/12/2020).(Baca juga: Prancis Sebut Serangan Houthi Terhadap Saudi Bagian Proxy Iran )
Ayah korban, Ali Abdulkarim al-Ashari membenarkan kejadian sadis itu. Dalam pengaduan yang diterbitkan oleh aktivis di media sosial orang-orang bersenjata dari Departemen Keamanan al-Odain menyerbu rumah putrinya dan menyerang dia serta anak-anaknya, yang menyebabkan kematiannya.
Suami korban muncul dalam video dengan kesedihan dan mencari bantuan.
“Di mana mereka yang mengaku mendukung yang tertindas. Mereka membunuh ibu anak-anak saya. Anak-anak saya menjadi yatim piatu. Di mana 'tuan' yang mengklaim mendukung keadilan," kata sang suami, mengacu pada pemimpin Houthi Abdulmalik al-Houthi.
Tahun lalu, sebuah kelompok hak asasi mengatakan bahwa milisi Houthi di Yaman menahan puluhan wanita tanpa membawa mereka ke pengadilan atau menuntut mereka dengan kejahatan, seringkali menyiksa para tahanan dan memeras keluarga mereka.(Baca juga: Gunakan Rudal Iran, Houthi Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi )
Investigasi Associated Press pada Desember lalu menunjukkan bahwa ribuan warga Yaman telah dipenjara oleh milisi Houthi selama lima tahun perang Yaman. Banyak dari mereka mengalami penyiksaan yang ekstrem - wajah mereka dipukul dengan tongkat, digantung dengan rantai di pergelangan tangan atau alat kelamin selama berminggu-minggu, dan dibakar dengan asam.
(ber)