Bebas COVID-19, Saudi Catat 5 Juta Jamaah Jalankan Ibadah Umrah
loading...
A
A
A
JEDDAH - Arab Saudi telah menerima 5 juta jamaah umrah sejak negara itu membuka kembali Masjidil Haram bagi ibadah tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh Benten.
Benten juga mengatahkan bahwa tidak ada kasus infeksi COVID-19 yang dilaporkan di antara para jamaah.
Pernyataan itu muncul saat pertemuan dengan Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal di Jeddah pada Rabu kemarin seperti dikutip dari Arab News, Kamis (24/12/2020).
Arab Saudi menangguhkan ibadah umrah pada bulan Maret dan secara signifikan mengurangi jumlah jamaah haji pada bulan Juli dengan hanya mengizinkan sekitar 1.000 jemaah. Hal itu dilakukan sebagai respon terhadap pandemi COVID-19.(Baca juga: Saudi Hentikan Seluruh Penerbangan Internasional, Bagaimana dengan Umrah? )
Kerajaan di Teluk Arab itu kembali membuka Masjidil Haram setelah sebelumnya melakukan penguncian sambil mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Pada 22 September, Arab Saudi mengumumkan dimulainya kembali imbadah Umrah secara bertahap dalam empat tahap.
Kantor pariwisata di luar negeri mengikuti kontrak mereka dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jamaah haji bisa datang untuk melakukan ibadah umrah.
Pada tahap pertama, yang berlangsung selama 14 hari, diterima 84.000 jamaah - 6.000 orang per hari. Sebanyak 210.000 jamaah melakukan ibadah umrah selama tahap kedua.
Fase ketiga, yang dimulai pada 1 November, mengizinkan jamaah dari luar negeri untuk melakukan ibadah bersama penduduk Arab Saudi.(Baca juga: Madinah Terima Gelombang Pertama Jamaah Umrah Indonesia )
Benten juga mengatahkan bahwa tidak ada kasus infeksi COVID-19 yang dilaporkan di antara para jamaah.
Pernyataan itu muncul saat pertemuan dengan Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal di Jeddah pada Rabu kemarin seperti dikutip dari Arab News, Kamis (24/12/2020).
Arab Saudi menangguhkan ibadah umrah pada bulan Maret dan secara signifikan mengurangi jumlah jamaah haji pada bulan Juli dengan hanya mengizinkan sekitar 1.000 jemaah. Hal itu dilakukan sebagai respon terhadap pandemi COVID-19.(Baca juga: Saudi Hentikan Seluruh Penerbangan Internasional, Bagaimana dengan Umrah? )
Kerajaan di Teluk Arab itu kembali membuka Masjidil Haram setelah sebelumnya melakukan penguncian sambil mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Pada 22 September, Arab Saudi mengumumkan dimulainya kembali imbadah Umrah secara bertahap dalam empat tahap.
Kantor pariwisata di luar negeri mengikuti kontrak mereka dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jamaah haji bisa datang untuk melakukan ibadah umrah.
Pada tahap pertama, yang berlangsung selama 14 hari, diterima 84.000 jamaah - 6.000 orang per hari. Sebanyak 210.000 jamaah melakukan ibadah umrah selama tahap kedua.
Fase ketiga, yang dimulai pada 1 November, mengizinkan jamaah dari luar negeri untuk melakukan ibadah bersama penduduk Arab Saudi.(Baca juga: Madinah Terima Gelombang Pertama Jamaah Umrah Indonesia )
(ber)