Saudi Hentikan Seluruh Penerbangan Internasional, Bagaimana dengan Umrah?
loading...
A
A
A
RIYADH - Otoritas terkait Arab Saudi menangguhkan atau menghentikan seluruh penerbangan komersial internasional untuk sementara selama seminggu karena munculnya gelombang baru COVID-19 secara global. Perjalanan masuk ke kerajaan melalui darat dan laut juga ditangguhkan.
Penghentian sementara semua perjalanan masuk dan keluar ke Kerajaan Arab Saudi itu diumumkan kantor berita negara, SPA, yang dilansir Al Arabiya pada Senin (21/12/2020). Lantas bagaimana dengan pelaksanaan umrah terkait kebijakan tersebut?
Pemerintah Arab Saudi tidak menjelaskan secara rinci dampak penangguhan seluruh penerbangan komersial internasional terhadap pelaksanaan umrah. Namun, dalam perintah penangguhan itu ada pengecualian yang kemungkinan tetap membolehkan penerbangan atau perjalanan darat dan laut untuk tujuan umrah. (Baca: Arab Saudi Hentikan Penerbangan Internasional karena Gelombang Baru Pandemi COVID-19 )
"Tangguhkan semua penerbangan internasional untuk pelancong, kecuali dalam kasus luar biasa, sementara selama seminggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya, dengan pengecualian penerbangan asing yang saat ini berada di dalam wilayah Kerajaan, yang diizinkan untuk pergi," bunyi perintah pencegahan COVID-19 pemerintah Arab Saudi.
"Tangguhkan untuk sementara waktu perjalanan masuk ke Kerajaan melalui pelabuhan darat dan laut selama satu minggu, yang dapat diperpanjang seminggu lagi."
Setiap individu yang telah kembali dari negara-negara Uni Eropa atau negara mana pun di mana mutasi baru terdeteksi, mulai dari 8 Desember, harus mengisolasi diri selama dua minggu sejak tanggal memasuki Kerajaan, dan harus menjalani tes virus corona selama isolasi dan mengulangi tes setiap lima hari.
"Semua individu yang telah kembali dari negara Uni Eropa atau negara mana pun di mana mutasi baru terdeteksi atau melewati salah satu negara transit selama tiga bulan terakhir, harus menjalani tes virus corona," lanjut perintah pencegahan tersebut.
Penyebabnya kebijakan ketat pemerintah Arab Saudi ini adalah adanya gelombang baru pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 secara global dan munculnya strain baru COVID-19 yang bermutasi di Inggris dan negara Eropa lainnya. (Baca juga: Penumpang Meninggal karena COVID-19, Penerbangan United Airlines Kacau )
Pembatasan perjalanan internasional yang baru merupakan tindakan pencegahan berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan sehubungan dengan munculnya mutasi COVID-19 baru.
Menurut WHO, varian virus corona baru, yang tampaknya telah meningkatkan penularan, telah mulai beredar di Inggris. Di luar Inggris, sembilan kasus jenis baru telah dilaporkan di Denmark, serta satu kasus di Belanda dan satu lagi di Australia.
"WHO mencatat tanda-tanda awal bahwa varian mungkin dapat menyebar lebih mudah di antara orang-orang dan informasi awal bahwa varian tersebut dapat memengaruhi kinerja beberapa tes diagnostik," bunyi pengumuman WHO.
Nama ilmiah strain baru itu adalah VUI 202012/01, yang mana VUI adalah singkatan dari Variant Under Investigation.
Beberapa negara Uni Eropa seperti Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, dan Belanda telah mengumumkan penangguhan aktivitas transportasi udara, dan dalam beberapa kasus transportasi kereta api dan feri, ke Inggris.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
Penghentian sementara semua perjalanan masuk dan keluar ke Kerajaan Arab Saudi itu diumumkan kantor berita negara, SPA, yang dilansir Al Arabiya pada Senin (21/12/2020). Lantas bagaimana dengan pelaksanaan umrah terkait kebijakan tersebut?
Pemerintah Arab Saudi tidak menjelaskan secara rinci dampak penangguhan seluruh penerbangan komersial internasional terhadap pelaksanaan umrah. Namun, dalam perintah penangguhan itu ada pengecualian yang kemungkinan tetap membolehkan penerbangan atau perjalanan darat dan laut untuk tujuan umrah. (Baca: Arab Saudi Hentikan Penerbangan Internasional karena Gelombang Baru Pandemi COVID-19 )
"Tangguhkan semua penerbangan internasional untuk pelancong, kecuali dalam kasus luar biasa, sementara selama seminggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya, dengan pengecualian penerbangan asing yang saat ini berada di dalam wilayah Kerajaan, yang diizinkan untuk pergi," bunyi perintah pencegahan COVID-19 pemerintah Arab Saudi.
"Tangguhkan untuk sementara waktu perjalanan masuk ke Kerajaan melalui pelabuhan darat dan laut selama satu minggu, yang dapat diperpanjang seminggu lagi."
Setiap individu yang telah kembali dari negara-negara Uni Eropa atau negara mana pun di mana mutasi baru terdeteksi, mulai dari 8 Desember, harus mengisolasi diri selama dua minggu sejak tanggal memasuki Kerajaan, dan harus menjalani tes virus corona selama isolasi dan mengulangi tes setiap lima hari.
"Semua individu yang telah kembali dari negara Uni Eropa atau negara mana pun di mana mutasi baru terdeteksi atau melewati salah satu negara transit selama tiga bulan terakhir, harus menjalani tes virus corona," lanjut perintah pencegahan tersebut.
Penyebabnya kebijakan ketat pemerintah Arab Saudi ini adalah adanya gelombang baru pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 secara global dan munculnya strain baru COVID-19 yang bermutasi di Inggris dan negara Eropa lainnya. (Baca juga: Penumpang Meninggal karena COVID-19, Penerbangan United Airlines Kacau )
Pembatasan perjalanan internasional yang baru merupakan tindakan pencegahan berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan sehubungan dengan munculnya mutasi COVID-19 baru.
Menurut WHO, varian virus corona baru, yang tampaknya telah meningkatkan penularan, telah mulai beredar di Inggris. Di luar Inggris, sembilan kasus jenis baru telah dilaporkan di Denmark, serta satu kasus di Belanda dan satu lagi di Australia.
"WHO mencatat tanda-tanda awal bahwa varian mungkin dapat menyebar lebih mudah di antara orang-orang dan informasi awal bahwa varian tersebut dapat memengaruhi kinerja beberapa tes diagnostik," bunyi pengumuman WHO.
Nama ilmiah strain baru itu adalah VUI 202012/01, yang mana VUI adalah singkatan dari Variant Under Investigation.
Beberapa negara Uni Eropa seperti Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, dan Belanda telah mengumumkan penangguhan aktivitas transportasi udara, dan dalam beberapa kasus transportasi kereta api dan feri, ke Inggris.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
(min)