Pompeo: Sanksi pada Turki Bertujuan Cegah Pengaruh Rusia

Minggu, 20 Desember 2020 - 04:03 WIB
loading...
Pompeo: Sanksi pada Turki Bertujuan Cegah Pengaruh Rusia
Menlu AS Mike Pompeo. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan sanksi pada Turki untuk mencegah Rusia memperkuat pengaruhnya.

Pompeo menegaskan sanksi itu bukan untuk merusak kemampuan militer Turki.

Pompeo menganggap bahwa akuisisi sistem rudal S-400 itu memungkinkan Rusia mengakses pasukan Turki dan industri pertahanan mereka.

Hal ini muncul dalam pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS pada Kamis. (Baca Juga: Parahnya Wabah COVID-19 di AS, RS Ubah Tempat Parkir Jadi Ruang Perawatan)

Dalam pernyataan Deplu AS, Pompeo membahas dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu tentang sanksi AS akibat pembelian sistem rudal S-400 Rusia oleh Turki. (Lihat Infografis: Hidup Mewah Putin, dengan Kekayaan Mencapai Rp3.066 T)

“Pompeo menjelaskan kepada Cavusoglu bahwa pembelian sistem pertahanan ini oleh Turki mengancam keamanan orang dan teknologi militer AS," ungkap pernyataan Deplu AS. (Lihat Video: Oknum PNS dan Polisi Ditangkap terkait Aborsi Ilegal)

“Pompeo meminta Turki untuk memecahkan masalah sistem rudal canggih dengan cara yang sepadan dengan kerja sama pertahanan puluhan tahun antara Washington dan Ankara," papar pernyataan Deplu AS.



Pada Jumat, Menlu Turki menyatakan bahwa Ankara tidak akan mundur dari pembelian sistem S-400 Rusia, dan akan mengambil langkah-langkah untuk menanggapi sanksi.

Cavusoglu menegaskan bahwa pemberian sanksi merupakan keputusan yang keliru dari segi hukum dan politik. Langkah AS itu dianggap sebagai serangan terhadap kedaulatan Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan sanksi AS melanggar hak kedaulatan negaranya dan bertujuan merugikan industri pertahanannya.

Erdogan menekankan bahwa Turki akan mempercepat langkahnya di bidang pertahanan untuk mencapai kepemimpinan global.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)