Ini 3 Rudal Penyelamat Moskow dari Serangan Nuklir AS saat Perang Dingin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Tanggal 17 Desember menandai peringatan 40 tahun tiga rudal balistik antarbenua(ICBM) canggih; RS-16B, RS-18B, dan RS-20B, memasuki layanan Angkatan Bersenjata Uni Soviet yang kini bernama Rusia .
Ketiga misil inilah yang membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengurungkan niat untuk meluncurkan serangan nuklir terhadap Moskow di tengah panasnya Perang Dingin di masa silam.
Ketiga ICBM itu jadi andalan keamanan Uni Soviet secara signifikan pada puncak Perang Dingin di awal 1980-an, ketika Presiden AS saat itu Ronald Reagan terkenal menyebut Uni Soviet sebagai "kerajaan jahat". (Baca: Kegiatan Baca Al-Qur'an Diguncang Bom,15 Anak Meninggal )
Berikut wawasan singkat tentang ketiga ICBM itu seperti diuraikan kantor berita Sputniknews, Sabtu (19/12/2020).
1. RS-16B
Versi modern dari R-16 ICBM ini tidak diragukan lagi merupakan perangkat keras militer yang harus diperhitungkan, terutama mengingat hasil ledakannya hingga 16 Mt (megaton), yang jauh lebih kuat daripada bom atom "Fat Boy" yang dijatuhkan oleh AS kota Hiroshima, Jepang, pada bulan Agustus 1945.
RS-16B sepanjang 30 meter memiliki jangkauan operasional hingga 13.000 kilometer, yang berarti dapat menjangkau kota mana pun di Amerika jika diluncurkan.
Rudal itu dilengkapi dengan sistem penargetan udara otonom "Meridian", yang memungkinkan rudal itu diluncurkan dan memasuki lintasannya bahkan setelah kemungkinan ledakan nuklir di dekat lokasi peluncuran. Ini secara signifikan meningkatkan kemampuan bertahan ICBM jika terjadi serangan pertama oleh musuh potensial.
2. RS-18B
ICBM ini membawa enam hulu ledak dengan kapasitas masing-masing 750 kiloton, serta berbagai sistem untuk menembus perisai pertahanan rudal musuh. (Baca juga: Memanas, Pakistan Tuduh India Bersiap untuk 'Serangan Bedah' )
Dengan jangkauan operasional hingga 10.000 kilometer, RS-18B mampu menimbulkan kerusakan besar pada musuh potensial, sesuatu yang tentunya mendorong Pentagon untuk melihat rudal ini sebagai salah satu ancaman utama bagi keamanan AS.
Khusus RS-18B yang diperbarui dan masih dalam pelayanan, mampu membawa hulu ledak hipersonik Avangard terbaru.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Rusia Krasnaya Zvezda, komandan Pasukan Rudal Strategis negara itu Sergei Karakayev menyebut sistem rudal ini sebagai sesuatu yang berdiri "di garda depan menciptakan jenis senjata baru, membuka era senjata strategis hipersonik".
3. RS-20B
Rudal tersebut adalah versi modern dari RS-20A, ICBM berbahan bakar cair dua tahap yang berat yang diberi nama sandi oleh NATO sebagai "rudal Setan" dan secara luas dikenal sebagai rudal balistik paling kuat di dunia.
Senjata ini dirancang untuk menghancurkan semua jenis target yang dilindungi oleh sistem pertahanan rudal modern, dan memiliki jangkauan operasional hingga 16.000 kilometer.
Adapun RS-20B, mampu membawa 10 hulu ledak dengan kapasitas masing-masing satu megaton untuk menghancurkan bunker bawah tanah yang diperkuat serta pos komando dan kontrol. Versi modern lebih presisi, andal, dan lebih mudah dibuat.
Angkatan Bersenjata Rusia saat ini dilengkapi dengan versi terbaru dari RS-20B, RS-20V, yang pada gilirannya akan segera diganti dengan ICBM “Sarmat” yang canggih.
Ketiga misil inilah yang membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengurungkan niat untuk meluncurkan serangan nuklir terhadap Moskow di tengah panasnya Perang Dingin di masa silam.
Ketiga ICBM itu jadi andalan keamanan Uni Soviet secara signifikan pada puncak Perang Dingin di awal 1980-an, ketika Presiden AS saat itu Ronald Reagan terkenal menyebut Uni Soviet sebagai "kerajaan jahat". (Baca: Kegiatan Baca Al-Qur'an Diguncang Bom,15 Anak Meninggal )
Berikut wawasan singkat tentang ketiga ICBM itu seperti diuraikan kantor berita Sputniknews, Sabtu (19/12/2020).
1. RS-16B
Versi modern dari R-16 ICBM ini tidak diragukan lagi merupakan perangkat keras militer yang harus diperhitungkan, terutama mengingat hasil ledakannya hingga 16 Mt (megaton), yang jauh lebih kuat daripada bom atom "Fat Boy" yang dijatuhkan oleh AS kota Hiroshima, Jepang, pada bulan Agustus 1945.
RS-16B sepanjang 30 meter memiliki jangkauan operasional hingga 13.000 kilometer, yang berarti dapat menjangkau kota mana pun di Amerika jika diluncurkan.
Rudal itu dilengkapi dengan sistem penargetan udara otonom "Meridian", yang memungkinkan rudal itu diluncurkan dan memasuki lintasannya bahkan setelah kemungkinan ledakan nuklir di dekat lokasi peluncuran. Ini secara signifikan meningkatkan kemampuan bertahan ICBM jika terjadi serangan pertama oleh musuh potensial.
2. RS-18B
ICBM ini membawa enam hulu ledak dengan kapasitas masing-masing 750 kiloton, serta berbagai sistem untuk menembus perisai pertahanan rudal musuh. (Baca juga: Memanas, Pakistan Tuduh India Bersiap untuk 'Serangan Bedah' )
Dengan jangkauan operasional hingga 10.000 kilometer, RS-18B mampu menimbulkan kerusakan besar pada musuh potensial, sesuatu yang tentunya mendorong Pentagon untuk melihat rudal ini sebagai salah satu ancaman utama bagi keamanan AS.
Khusus RS-18B yang diperbarui dan masih dalam pelayanan, mampu membawa hulu ledak hipersonik Avangard terbaru.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Rusia Krasnaya Zvezda, komandan Pasukan Rudal Strategis negara itu Sergei Karakayev menyebut sistem rudal ini sebagai sesuatu yang berdiri "di garda depan menciptakan jenis senjata baru, membuka era senjata strategis hipersonik".
3. RS-20B
Rudal tersebut adalah versi modern dari RS-20A, ICBM berbahan bakar cair dua tahap yang berat yang diberi nama sandi oleh NATO sebagai "rudal Setan" dan secara luas dikenal sebagai rudal balistik paling kuat di dunia.
Senjata ini dirancang untuk menghancurkan semua jenis target yang dilindungi oleh sistem pertahanan rudal modern, dan memiliki jangkauan operasional hingga 16.000 kilometer.
Adapun RS-20B, mampu membawa 10 hulu ledak dengan kapasitas masing-masing satu megaton untuk menghancurkan bunker bawah tanah yang diperkuat serta pos komando dan kontrol. Versi modern lebih presisi, andal, dan lebih mudah dibuat.
Angkatan Bersenjata Rusia saat ini dilengkapi dengan versi terbaru dari RS-20B, RS-20V, yang pada gilirannya akan segera diganti dengan ICBM “Sarmat” yang canggih.
(min)