Jaksa ICC Ingin Penyelidikan Penuh Kekerasan di Nigeria

Sabtu, 12 Desember 2020 - 03:15 WIB
loading...
Jaksa ICC Ingin Penyelidikan...
Milisi Boko Haram membantai 110 petani Nigeria di sawah. Foto/CTV News
A A A
DEN HAAG - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan memiliki cukup bukti untuk membuka penyelidikan penuh atas kekerasan yang sedang berlangsung di Nigeria oleh pemberontak Islam dan pasukan keamanan.

Pengumuman Fatou Bensouda datang ketika aksi kekerasan terus mendatangkan malapetaka di timur laut negara Afrika Barat itu, di mana setidaknya 76 orang dibantai oleh Boko Haram dua minggu lalu.

"Setelah proses menyeluruh, saya dapat mengumumkan hari ini bahwa kriteria hukum untuk membuka penyelidikan atas situasi di Nigeria telah dipenuhi," kata Bensouda dalam sebuah pernyataan, yang dikeluarkan di markas ICC di Den Haag, seperti dilansir dari France24, Sabtu (12/12/2020).



Jaksa ICC membuka penyelidikan pendahuluan atas situasi di Nigeria pada tahun 2010 tetapi Bensouda sekarang menginginkan izin dari hakim untuk melanjutkan penyelidikan formal besar-besaran.

Bensouda kelahiran Gambia secara khusus merujuk pada tindakan yang dilakukan oleh Boko Haram, yang pemberontakannya selama 11 tahun di negara itu telah merenggut nyawa setidaknya 36.000 orang.

Sekitar dua juta lainnya telah mengungsi, menurut angka PBB.(Baca juga: Kantongi Bukti, ICC Malah Batalkan Penyelidikan Kejahatan Perang Inggris di Irak )

"Boko Haram dan kelompok sempalannya telah melakukan tindakan yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang termasuk pembunuhan, pemerkosaan, perbudakan seksual, perbudakan, penyiksaan dan perlakuan kejam," kata Bensouda.

"Tetapi sementara sebagian besar kejahatan dilakukan oleh pelaku non-negara kami juga menemukan dasar yang masuk akal untuk percaya bahwa anggota Pasukan Keamanan Nigeria melakukan tindakan yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang," imbuh Bensouda.

Kejahatan ini termasuk pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, dan perlakuan kejam serta penghilangan paksa dan pemindahan paksa penduduk dan serangan yang ditujukan pada warga sipil.

Penyelidikan penuh oleh ICC, yang didirikan pada 2002 untuk mengadili kejahatan terburuk di dunia, pada akhirnya dapat mengarah pada dakwaan atas kekerasan di negara kaya minyak di Afrika itu, yang dipicu oleh pemberontakan Boko Haram.(Baca juga: 84% Warga Kanada Ingin ICC Selidiki Tuduhan Kejahatan Perang Israel )

Bensouda mengatakan Nigeria telah melakukan beberapa upaya untuk menuntut sebagian besar pejuang Boko Haram yang ditangkap tingkat rendah, sementara otoritas militer mengatakan kepadanya bahwa mereka telah memeriksa, dan menolak, tuduhan terhadap pasukan mereka sendiri.

"Saya telah memberikan cukup waktu untuk proses ini untuk maju, dengan mengingat prinsip saling melengkapi ICC, yang berarti hanya akan terlibat dalam penyelidikan dan penuntutan jika negara anggota tidak dapat atau tidak mau melakukannya," tambahnya.

"Penilaian kami adalah bahwa tidak ada dari persidangan ini yang berhubungan, bahkan secara tidak langsung, dengan bentuk perilaku atau kategori orang yang kemungkinan besar akan menjadi fokus penyelidikan saya," ujar Bensouda.

Sebelumnya kelompok Boko Haram mengaku bertanggung jawab atas pembantaian sekitar 76 pekerja pertanian di daerah di luar ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri, di mana puluhan buruh dibantai oleh pria bersenjata di atas sepeda motor awal bulan ini.

Pekerja pertanian juga diikat dan tenggorokan mereka digorok dalam serangan yang diyakini sebagai aksi balas dendam pada penduduk desa karena menangkap anggotanya dan menyerahkan mereka kepada pihak berwenang.(Baca juga: Diikat dan Digorok, Boko Haram Bantai 110 Petani Nigeria di Sawah )

Pembantaian tersebut memicu kecaman internasional yang meluas termasuk oleh kepala Gereja Katolik.

"Saya ingin meyakinkan doa saya untuk Nigeria, di mana darah sekali lagi tertumpah dalam serangan teroris," kata Paus Fransiskus di Vatikan dalam audiensi umum mingguan awal bulan ini.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
Hari Ini, Mantan Presiden...
Hari Ini, Mantan Presiden Filipina Duterte Diadili di ICC untuk Pertama Kalinya
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Mengapa Duterte Sangat...
Mengapa Duterte Sangat Populer di Filipina dan Dikutuk Barat?
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Ahad 30 Maret 2025/30 Ramadan 1446 H
Penjelasan Ending When...
Penjelasan Ending When Life Gives You Tangerines dan Kemungkinan Season 2
Mudik Aman Sampai Tujuan,...
Mudik Aman Sampai Tujuan, BKI Berangkatkan Pemudik ke 6 Rute
Berita Terkini
Siapa Sheikh Faisal?...
Siapa Sheikh Faisal? Miliarder Qatar Pemilik Museum FBQ yang Menyimpan Barang Berharga Saddam Hussein hingga Putri Diana
1 jam yang lalu
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
2 jam yang lalu
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
3 jam yang lalu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
6 jam yang lalu
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
9 jam yang lalu
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
9 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved